SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo menampik bahwa salah satu pegawai negeri sipil (PNS) Sukoharjo bernama Widi Hidayat, 36, meninggal di panti pijat.

Hal itu terungkap saat pemkab Sukoharjo membentuk tim untuk mengklarifikasi kejadian itu kepada keluarga almarhum. Tim terdiri atas Kabag Pemerintahan, RM Suseno Wijayanto, Kasubag Pemerintahan Umum, Ari Haryanto, Kabag Humas, Joko Nurhadiyanto dan Kasubag Pemberitaan dan Media Massa, Suharno.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabag Humas, Joko Nurhadiyanto, saat ditemui wartawan di ruang rapat Setda Sukoharjo, Kamis (18/4/2013), mengatakan pihaknya telah menemui keluarga almarhum Widi di Wonogiri, Kamis. Tim ditemui oleh kakak kandung Widi, Nur Evendy dan kakak ipar, Dwi Susanto.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Joko, sebagaimana dituturkan Nur Evendy, sejak Sabtu (13/4/2013) lalu Widi mengeluh sakit kepala dan Minggu (14/4/2013), dia sakit kepala lagi disertai muntah-muntah. Ia sempat berobat ke seorang bidan di samping rumahnya dan disarankan untuk periksa ke dokter.

Rabu (17/4/2013) pagi sekitar pukul 07.00 WIB, sambung Joko, anak bungsu dari Suparno dan Suparni itu menelepon Kasubag Pertanahan, Joko Purwanto, yang juga menjadi atasannya langsung. Ia meminta izin kepada Joko untuk pergi ke Ngemplak, Solo, untuk urusan keluarga.
“Sebelum pergi, dia sempat ke kantor dan meletakkan stofmap berkas pekerjaannya di meja saya,” ujar Purwanto yang juga hadir di ruang sidang Setda.

Menurut Purwanto, Widi yang menjadi PNS di Sukoharjo sejak 2006 itu ke Solo karena ingin menemui calon istrinya berinisial SC. Belum sampai di tempat SC, diduga sakit kepalanya kambuh. Kebetulan saat sakitnya kambuh, Widi berada di dekat klinik tradisional, Panti Margo Husodo.

“Almarhum sempat SMS ke calon istrinya dan memberitahu posisinya di Panti Margo Husodo untuk minta dikeroki. Namun saat karyawati baru mencari alat kerikan, almarhum kejang-kejang dan pemilik panti menelpon Rumah Sakit Brayat Minulyo untuk mendapatkan perawatan segera. Namun sampai di rumah sakit dinyatakan dokter telah meninggal dunia,” papar Joko.

Menurut Joko, sebelumnya Widi yang bertempat tinggal di Desa Wonokarto RT 004/RW 005, Wonogiri, itu pernah curhat ke Nur Evendy bahwa ia ingin menikahi SC. Namun di sisi lain ia khawatir bila orangtuanya tidak menyetujui pernikahannya. Kekhawatiran itulah yang diduga menjadi pemicu Widi sering sakit kepala. Nur lalu menasihatinya agar segera menindaklanjuti niatnya untuk menikah. Sedangkan urusan orangtua akan dibicarakan dengan kakaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya