SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

WONOGIRI--Musim kemarau yang diperkirakan hingga November membuat Pemkab Wonogiri berencana mengadakan salat minta hujan atau Salat Istisqa. Rencana itu digagas Kabag Kesra Setda Wonogiri, Maryanto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (25/9).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pihaknya akan mengadakan rapat dengan Kepala Kementerian Agama Wonogiri dan empat orang camat. Serta Takmir Masjid dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dari Kecamatan Wonogiri, Giritontro, Pracimantoro dan Paranggupito, Rabu (26/9/2012).

“Apabila usulan kami disetujui, kami akan mengadakan salat tersebut secara serentak pada Jumat (28/9) di empat lokasi setelah Salat Jumat. Di Wonogiri Kota, salat direncanakan di alun-alun [Lapangan Giri Krida Bakti],” katanya.

Ia menambahkan lokasi salat di tiga kecamatan lainnya diserahkan ke camat masing-masing. Ia menyatakan salat itu dilakukan hari Jumat karena masih banyak orang setelah Salat Jumat. Ia juga akan mengajak ulama dan umaro seperti anak-anak panti asuhan.

“Setelah Salat Jumat, semua jamaah masjid At-Taqwa dan masyarakat sekitar kami ajak untuk Salat Istisqa di alun-alun. Lebih baik lagi, bisa diikuti Muspida dan Bupati Wonogiri. Sehingga melibatkan berbagai komponen,” ujarnya.

Menurutnya, salat minta hujan tersebut pernah dilakukan pada 1990-an. Saat itu, setelah dilakukan salat ternyata tidak segera turun hujan. Padahal, lanjut dia, saat ia masih kecil, sehari setelah diadakan salat itu, langsung turun hujan.

“Sebenarnya kemarau panjang sudah ada sejak dulu. Tapi, saat ini banyak faktor yang membuat cuaca semakin ekstrim. Seperti bertambahnya manusia yang semakin cepat dan ekosistem yang semakin rusak sehingga mempengaruhi kondisi alam,” imbuhnya.

Terkait apakah ada usulan untuk hujan buatan, pihaknya belum berencana sejauh itu. Ia berharap salat tersebut dapat berjalan dengan lancar dan hujan segera turun. Di sisi lain, distribusi bantuan air bersih ke wilayah Wonogiri selatan tetap berjalan.

Ia pun berencana mengirimkan bantuan air tahap kedua pada Oktober dengan total nilai Rp15 juta dari dana APBD kabupaten. Sebelumnya, ia telah mengirim bantuan air dengan nilai yang sama ke tujuh kecamatan yakni Paranggupito, Pracimantoro, Eromoko, Giriwoyo, Giritontro, Manyaran dan Batuwarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya