SOLOPOS.COM - Pekerja mengangkut peti berisi tulang jenazah saat pembongkaran makan terdampak pelaksanaan proyek penanganan banjir Kota Solo paket 3 di Tempat Permakaman Umum (TPU) Putri Cempo, Nusukan, Banjarsari, Solo, Kamis (10/8/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Pemkot Solo mempercepat pemindahan ribuan makam TPU Putri Cempo ke TPU lain.

Solopos.com, SOLO — Proses pemindahan ribuan makam di Taman Permakaman Umum (TPU) Putri Cempo, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, dikebut Pemkot. Ditargetkan pemindahan kerangka jenazah tersebut rampung akhir tahun ini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pemindahan makam dikerjakan lantaran lokasi tersebut terdampak proyek embung dan bendung karet Tirtonadi. Makam-makam itu direlokasi ke lima TPU yang dikelola Pemkot, yakni, Bonoloyo, Untoroloyo, Daksinoloyo, Pracimaloyo dan Purwoloyo.

Ekspedisi Mudik 2024

“Paling banyak kerangka jenazah dipindahkan ke TPU Untoroloyo dan memang kami lebih menyarankan ahli waris ke sana. Karena lahannya masih luas,” kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperum KKP), Agus Djoko Witiarso, Minggu (15/10/2017).

Relokasi makam sepenuhnya dibiayai oleh Pemkot melalui APBD Kota Solo 2017. Namun Agus tidak merinci besaran anggaran yang disiapkan untuk keperluan tersebut.

Yang jelas, pemindahan makam dari penggalian makam lama, pemindahan badan atau kerangka jenazah, sampai pemakaman kembali di lokasi baru sepenuhnya gratis. Dengan demikian tidak ada ongkos pemindahan makam yang dibebankan kepada ahli waris.

Pemkot meminta ahli waris melaporkan apabila terdapat oknum yang menarik biaya pemindahan makam tersebut. “Kalau memang ada biaya itu [pemindahan makam] artinya pungli [pungutan liar]. Jadi saya harap ahli waris bisa melaporkan ke kita untuk ditindaklanjuti,” katanya.

Agus mengatakan relokasi makam harus dilakukan Pemkot lantaran TPU Putri Cempo terdampak pembangunan embung karet maupun proyek penanganan banjir di Kali Pepe. Meski demikian, terdapat satu makam yang hanya digeser ke lokasi lain.

Makam tersebut adalah makam Putri Cempo. Nantinya Pemkot akan melabeli makam itu dengan label cagar budaya. Komunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) pun sudah dilakukan agar nantinya makam itu bisa didesain menjadi penanda kawasan. “Bisa menjadi jujukan untuk wisata religi. Jadi nanti makamnya akan kita tata dengan baik,” katanya.

Pelaksana Kegiatan Pemindahan Makam TPU Putri Cempa Trihono mengatakan jumlah makam yang harus dibongkar dan dipindahkan tercatat ada 2.130 makam. Seluruh makam tersebut harus dipindahkan maksimal Desember nanti.

Juru kunci makam TPU Putri Cempo, Sugiyem mengatakan terdapat empat makam yang dinilai keramat oleh warga setempat. Keempat makam ini adalah makam Putri Cempo berikut dua pembantunya, Mban Cepuk dan Mban Sentana, serta sebuah makam terpisah makam Anjayawati. “Empat makam ini tidak dibongkar,” katanya.

Makam Putri Cempo bersama dua pengikutnya tersebut dipagari dan ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB) pada 2012. Banyak peziarah yang berbondong-bondong datang ke makam Putri Cempo setiap malam Selasa Kliwon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya