SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Permintaan program restrukturisasi permesinan sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) juga industri sepatu dan penyamakan kulit semakin membludak. Pemerintah berencana menambah plafon anggaran hingga Rp 100 miliar dari saat ini yang hanya Rp 171 miliar.

Direktur Industri Aneka Ditjen Basis Manufaktur Kementerian Perindustrian Budi Irmawan mengatakan saat ini plafon anggaran yang disiapkan untuk program itu sudah terlampaui dari jumlah peminat yang mendaftar. Pihaknya berencana akan mempercepat proses penutupan pendaftaran program ini, yang sejatinya akan berakhir pada akhir Juni 2011.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Sekarang ini sudah lewat dari plafon, yaitu Rp 173 miliar. Meskipun menurut pengalaman kami dari sekian yang mendaftar akan ada penyusutan. Kita dalam posisi tak mau menahan minat industri mengikuti program ini,” jelasnya, Kamis malam (12/5/2011).

Ia menjelaskan pada tahun ini anggaran restrukturisasi mesin khusus untuk sektor TPT dianggarkan kurang lebih Rp 150 miliar sementara sektor mesin sepatu dan industri penyamakan kulit hanya Rp 20 miliar. Ia memperkirakan jika proses APBN-Perubahan masih bisa dikejar dan dapat disetujui, pihaknya telah siap memberikan usulan tambahan anggaran baru senilai Rp 100 miliar “Kita memang sedang kelabakan dana, masih terbatas,” katanya.

Budi menambahkan selama ini memang jumlah serapan atau realisasi anggaran program ini tak berbanding lurus dengan jumlah peminat yang masuk. Namun kata dia, pemerintah tetap mengupayakan agar para industri mendapatkan kesempatan dalam program ini.

Menurutnya dari pengalaman tahun lalu realisasi program untuk mesin TPT hanya tercapai Rp 144 miliar sementara realisasi untuk program mesin sepatu dan penyamakan Rp 17 miliar. Meskipun pada saat permintaan dari industri mencapai lebih dari angka tersebut.

Menurutnya pemerintah tetap konsen dengan program ini, karena berdasarkan evaluasi, program subsidi pembelian mesin (10% dari harga beli) ini berhasil meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri TPT. Pada tahun 2014 ditargetkan ekspor TPT bisa menembus US$ 14 miliar dari saat ini kurang lebih US$ 10-11 miliar. Sementara pada waktu yang sama ditargetkan penguasaan pangsa pasar TPT Indonesia bisa menembus 2,5%.

“Dari sisi investasi, melalui program ini tahun lalu saja ada investasi permesinan TPT hingga Rp 2,2 triliun,” katanya.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya