SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yangon–Para pemimpin dunia menyambut gembira pembebasan ikon demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi. Mereka juga menyerukan pembebasan ribuan tahanan politik lainnya di Myanmar.

“Saya pribadi sangat senang karena Aung San Suu Kyi, wanita dengan keberanian luar biasa itu kini telah dibebaskan,” kata Perdana Menteri (PM) Australia Julia Gillard seperti dilansir Radio Australia, Senin (15/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya gunakan kesempatan ini untuk mengulang seruan pemerintah Australia bagi pembebasan 2.000 tahanan politik lainnya di Burma,” tutur Gillard.

Ekspedisi Mudik 2024

Presiden Amerika Serikat Barack Obama bahkan menyebut Suu Kyi sebagai pahlawannya dan sumber inspirasi bagi semua yang bekerja untuk memajukan HAM dasar.

Pemerintah Selandia Baru, Filipina, Thailand dan Jepang juga menyambut pembebasan Suu Kyi. Bahkan pemerintah India yang menjalin hubungan erat dengan junta militer Myanmar juga mengeluarkan statemen positif mengenai pembebasan peraih Nobel Perdamaian itu.

“Sebagai tetangga dekat Myanmar, kami yakin bahwa pembebasan Madam Aung San Suu Kyi akan mendorong upaya-upaya untuk pendekatan yang lebih inklusif bagi perubahan politik dan reformasi,” demikian pernyataan Menteri Luar Negeri India S M Krishna.

Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama juga menyambut gembira pembebasan Suu Kyi. “Saya sangat senang… Kalian tahu, bertahun-tahun saya juga meminta ke sejumlah junta militer. Mereka orang Budha, jadi harus menerapkan pesan Budha: pesan toleransi, pesan cinta,” kata Dalai Lama.

Sambutan gembira juga disampaikan Sekjen PBB Ban Ki-moon dan Komisi Uni Eropa. Mereka juga menyerukan agar Suu Kyi diberikan kebebasan bergerak yang tanpa syarat.

Suu Kyi dibebaskan pada Sabtu, 13 November lalu setelah bertahun-tahun menjadi tahanan rumah. Junta militer Myanmar membebaskan wanita berumur 65 tahun itu setelah sanksi terbaru yakni 18 bulan tahanan rumah, berakhir pada 13 November lalu.

Suu Kyi tersenyum dan melambaikan tangan kepada ribuan pendukungnya yang menyambutnya dengan sorakan gembira dan rangkaian bunga.

Pemimpin oposisi itu dibebaskan satu pekan setelah junta Myanmar menggelar pemilu pertama dalam 20 tahun yang dimenangkan oleh partai propemerintah. Banyak kalangan menuding pemilu tersebut tidak berlangsung adil dan jujur.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya