Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500
Dewan Pemilu Nasional menyatakan Maduro memenangi 50,7 persen suara, sementara kandidat dari kelompok oposisi yang juga Gubernur Negara Bagian Miranda, Henrique Capriles, memenangi 49,1 persen suara. Dewan Pemilu menyatakan lebih dari 99 persen surat suara sudah dihitung dan hasil ini tidak bisa digugat lagi.
Mendiang Hugo Chavez, yang memimpin Venezuela selama 14 tahun, secara pribadi memilih Maduro, sang wakil presiden sebagai calon penggantinya. Chavez kemudian meninggal dunia akibat kanker. Posisi sebagai “pewaris tahta” ini cukup menguntungkan Maduro yang kemudian banyak meniru gaya Chavez yang suka berpidato dan melontarkan kecaman-kecaman keras kepada lawan-lawan politiknya. Namun kandidat oposisi Capriles terlihat mampu mengimbangi dalam hari-hari terakhir kampanye. Hasil pemilu ini pun jauh lebih ketat dibandingkan yang diprediksikan.
“Saya di sini untuk menerima tanggung jawab dengan penuh keberanian … Perjuangan berlanjut!” tegas Maduro, 50, di hadapan massa pendukungnya setelah hasil pemilu diumumkan.
Belum ada tanggapan dari pihak Capriles terkait hasil pemilu ini. Sebelumnya Capriles menuding ada upaya untuk mengubah hasil pemilu. Capriles, 40, maju ke pemilu mengusung tema perubahan dengan berargumen bahwa rakyat sudah bosan dengan politik era Chavez yang memecah belah, dan berjanji merampungkan semua permasalahan harian rakyat seperti tingginya angka kejahatan, inflasi dan terabaikannya layanan umum dan infrastruktur.