SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Ketua Pengurus Cabang Nahdlhatul Ulama (PCNU) Gunungkidul Masdjuri menegaskan warga NU secara personal bebas menentukan pilihan calon pemimpinnya dalam pemilu mendatang sesuai dengan hati nurani masing-masing. Menurutnya NU secara kelembagaan tidak boleh berpolitik praktis.

“NU bukan lembaga politik, tidak boleh berpolitik praktis. Jika ingin berpolitik ada tempatnya,” kata Masdjuri usai membuka Musyawarah Kerja Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Playen, di Pondok Pesantren Nurul Falah, Dusun Gedad, Desa Banyusoco, Kecamatan Playen, Minggu (2/2/2014).

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Mantan Kepala Kementrian Agama Gunungkidul ini mengatakan, meski NU memiliki wadah untuk menyalurkan aspirasi di partai politik, namun tidak mewajibkan untuk memilih partai tertentu. “Tidak ada kewajiban memilih PKB hanya persoalan etika saja,” ucap Masdjuri.

Rais Syuriah MWC NU Playen M.Thohari menambahakan, saat ini warga NU banyak yang menjadi calon pemimpin dari berbagai partai politik. Dia berharap pemimpin tersebut tidak melepaskan diri dari khittah NU dan membawa aspirasi warga NU, mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia pada umumnya serta menjaga persaudaraan.

Thohari juga meminta warga NU untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu yang bisa mengotak-kotakan warga NU. “Keputusan penting kita ikut PBNU,” imbuh dia.

Musker dan pelantikan pengurus MWCNU tersebut sebagai momen konsolidasi program organisasi dari ranting dampai majlis wilayah, menampung aspirasi warga NU serta memecahkan berbagai persoalan yang muncul saat ini di Indonesia untuk mewujudkan peran strategis NU dalam pembangunan bangsa. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya