SOLOPOS.COM - Logo Pemilu 2014 (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, KLATEN — Sebagian masyarakat di Klaten mengaku cuek terhadap Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Mayoritas masyarakat tidak tahu apakah mereka terdaftar sebagai DPT atau tidak.

Salah satu warga Delon, Pasung, Wedi, Purwanto, 33, mengatakan dirinya tidak terlalu memperhatikan perkembangan DPT di wilayahnya. “Saya tahu DPT sudah ada, tapi saya belum mengecek apakah sudah terdaftar (dalam DPT) atau belum,” ungkapnya saat ditemui wartawan di Klaten, Senin (4/11/2103). Dia mengaku tidak peduli dengan penyelenggaraan Pemilu. “Saya orangnya tidak terlalu menggagas Pemilu, bisa jadi tidak percaya dengan pemerintah,” tegasnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lebih lanjut, dia mengatakan penyelenggaraan Pemilu menghabiskan biaya yang sangat besar, termasuk penentuan DPT yang rumit dan lama. Menurutnya, hal itu sangat tidak efektif karena anggaran bisa dialihkan ke sektor lain yang lebih membutuhkan. “Pemilu menghabiskan biaya yang besar tapi tidak menghasilkan sistem dan pemimpin yang bagus, jadi saya cuek,” tandasnya.

Dia mengatakan otonomi daerah saat ini ruhnya telah hilang. Purwanto berpendapat bahwa penyelenggaraan pemerintah lebih baik saat menggunakan sistem sentralisasi. Sebab, pemimpin dipilih memang berdasarkan prestasi, bukan seperti saat ini yang bisa membeli suara masyarakat.

Hal serupa juga diungkapkan oleh warga Karanganom, Sardi, 62. Menurutnya, dia tidak peduli dengan adanya DPT. Pasalnya, tidak sedikit nama-nama yang ada dalam DPT selalu bermasalah. “Bahkan, jenis kelaminnya saja juga ada yang salah,” katanya kepada Solopos.com di Karanganom, Senin.

Hingga Senin lalu, pihaknya memang belum mengecek namanya apakah terdaftar dalam DPT atau tidak. Dia mengaku tidak sempat untuk melihat DPT. “Lebih baik ngurus yang lain saja,” ungkapnya sambil tertawa.

Hal serupa juga diungkapkan oleh warga Losari, Solodiran, Manisrenggo, Ariyatun, 40. Hingga Senin siang, dia mengaku belum mengecek DPT. “Belum mengecek karena tidak sempat, paling juga sudah terdaftar,” ungkapnya kepada Solopos.com di Setda Klaten, Senin.

Kendati demikian, dia akan protes jika tidak tercatat dalam DPT. Pasalnya, dia telah tinggal beberapa tahun di Klaten dan tidak mungkin jika tidak tercatat sebagai DPT. Ibu dua anak itu mengatakan akan berusaha menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin.

Sementara, warga Kuwangan, Cawan, Jatinom, Rina Solihah, 30, lebih memilih untuk menunggu undangan dalam Pemilu. “Memang saat ini belum mengecek karena biasanya kan diantar. Saya yakin pasti terdaftar dalam DPT,” ungkapnya. Dia juga ingin memanfaatkan hak pilihnya dalam Pemilu 2014.

Warga Ngipik, Danguran, Klaten selatan, Agus Triyanto, 40, juga mengatakan hal serupa. “Hingga saat ini memang belum mengecek DPT. Tapi saya akan gunakan hak pilih saya sesuai hati nurani untuk menentukan pemimpin,” katanya di Setda Klaten, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya