SOLOPOS.COM - Logo Pemilu 2014 (JIBI/Solopos/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA-Jumlah mahasiswa di DIY tercatat ada 298.000 orang, namun hanya sekitar 10-15% mahasiswa asli Jogja. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mensiyalir kondisi itu akan mempertinggi angka golput.

“Apalagi, pada 9 April (saat pencoblosan) bukan hari libur,” ujar Sultan di Komplek Kepatihan, Senin (13/1/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mahasiswa dari luar daerah, lanjut dia, idealnya harus kembali ke daerah asal. Namun, selain karena tidak libur, mahasiswa tentu berpikir ulang harus kembali ke daerah asal hanya untuk turut serta dalam pemilu, sementra biaya yang harus dikeluarkan untuk beli tiket pulang tidak setimpal.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau problemnya seperti itu, biaya pulang mahal, ya gimana,” ungkap Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini.

Masalah lain ketika mahasiswa luar daerah diminta memilih di DIY, yang dipilih bukan calon legislatif atau DPD mahasiswa berasal. “Orang luar DIY tapi memilih calon asal DIY, ini gimana?” ujar Sultan mempertanyakan.

Anggota Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Humas KPU DIY, Farid Bambang Siswantoro menyadari potensi golput di kalangan pemilih pemula yang tak lain mahasiswa pemula di DIY tinggi. Ia mencatat, jumlah pemilih pemula 20% dari total daftar pemilih tetap (DPT) 2,7 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya