SOLOPOS.COM - Logo PKS

Logo PKS

SOLO–Kebutuhan dana untuk pendulangan suara partai politik dan calon legislator (caleg) memang cukup besar. Sekretaris DPC Partai Gerindra Solo, Nur Kurnia Sari, menyebut jumlah dana untuk pemenangan pemilu itu unlimited.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Artinya berapa pun dana yang dikeluarkan akan habis untuk biaya politik. Tinggal bagaimana strategi partai politik (parpol) dan caleg untuk berhemat.

Diakui atau tidak setiap parpol sudah mengalokasikan dana tertentu untuk pemenangan pemilu 2014. Minimal setiap parpol sudah menyediakan anggaran untuk honor saksi. Seperti Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Solo mengalokasikan Rp240 juta, Partai Golkar Solo kemungkinan menyediakan Rp120 juta, Partai Demokrat pun menyediakan Rp100 jutaan untuk alat peraga, PDIP, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional belum menyebut angka.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berani menyebut angka paling tinggi, yakni Rp500 juta untuk pengadaan alat peraga di lima daerah pemilihan (dapil). Sebagian pengurus partai mengatakan sumber dana itu berasal dari bantuan partai politik, bantuan struktural partai dan iuran caleg. Berbeda dengan sumber dana PKS yang berasal dari pinjaman pihak ketiga.

“Ada dua jenis dana di PKS. Dana infak caleg dan dana dari partai. Semakin banyak infak para caleg berbanding lurus terhadap kemenangan caleg. Untuk kemenangan partai, kami memberi bantuan dana Rp100 juta per dapil untuk dikelola. Dana itu bukan uang cash dari partai, tapi uang pinjaman yang diusahakan di setiap dapil. Tapi yang menanggung utang itu DPD. Utang itu akan dibayar dengan iuran para anggota Dewan yang jadi nanti,” tegas Ketua DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto, saat dihubungi Espos, Sabtu (4/5/2013).

Siap Tanggung Utang

Siapa pun kader PKS yang menjadi wakil rakyat lewat proses demokrasi 2014 mendatang sudah harus siap menanggung utang Rp500 juta selama satu periode. Sugeng menyadari banyaknya dana tidak bisa menjadi tolok ukur seorang caleg bisa terpilih. Dia menyatakan pengalaman di 2009 menyebutkan seorang caleg hanya dengan mengeluarkan dana Rp20 juta bisa jadi legislator.

Ketua DPC Partai Hanura Solo, Abdullah AA, pun mengaku hanya mengeluarkan dana pribadi kurang dari Rp35 juta pada pemilu 2009. Dia mengungkapkan kebutuhan dana per partai politik minimal Rp400 juta-Rp500 juta.

Dana tersebut sebagian besar terserap untuk pengadaan alat peraga. Namun, Sekretaris DPC Gerindra, Nur Kurnia Sari, dan Kepala Sekretariat DPD II Partai Golkar, Eko Priyono, mengaku kebutuhan dana paling besar dihabiskan untuk sosialisasi caleg. Apalagi Solo memiliki 51 kelurahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya