SOLOPOS.COM - Ilustrasi (republika.co.id)

Ilustrasi (republika.co.id)

KLATEN — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Klaten menargetkan perolehan 10 kursi di DPRD Klaten dalam Pemilu 2014 mendatang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal itu dikemukakan Ketua DPC PKB Klaten, Budiyanto Hadinagoro, Selasa (12/2/2013). Budi menyatakan PKB menargetkan dua kursi di setiap daerah pemilihan (dapil) di Klaten. “Karena di Klaten ada lima dapil, berarti kami menargetkan 10 kursi. Demikian pula di tingkatan provinsi kami menargetkan perolehan 10 kursi. Sementara di tingkatan pusat kami menargetkan perolehan dua kursi,” ucap Budi.

Budi mengaku optimistis target itu akan tercapai dalam Pemilu 2014 mendatang. Dia mengakui perolehan kursi dalam Pemilu 2009 lalu mengalami kemerosotan tajam. Pada Pemilu 2004 lalu, PKB Klaten mampu memperoleh empat kursi. Namun pada Pemilu 2009, PKB Klaten hanya memperoleh satu kursi. “Dari beberapa partai berbasis NU, hanya PKB yang lolos verifikasi KPU. Kami yakin, suara dari partai berbasis NU lain bisa dialihkan kepada PKB. Karena PKB adalah anak dari NU. PKB lahir dari NU,” papar Budi.

Untuk mencapai target itu, sambung Budi, PKB Klaten sudah menyiapkan beberapa langkah. Salah satunya adalah upaya menggalang suara hingga di tingkatan RT dan RW. “Di setiap RT dan RW, kami menempatkan satu orang untuk menggalang dukungan minimal 10 orang,” terangnya.

Budi mengaku akan tetap menjalin komunikasi dengan kalangan kiai NU untuk mendulang perolehan suara. Menurutnya, petunjuk dari kalangan kiai akan dijadikan pedoman dalam mengambil langkah-langkah strategis partai. “Alangkah bodohnya jika kita tidak meminta doa restu dari beliau para kiai. Kami juga akan mengikuti petunjuk dari struktural di DPP,” ungkapnya.

Konsultan DPC PKB Klaten, Syamsuddin Asyrofi, dalam kesempatan itu mengatakan PKB memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (ADART) yang sama persis dengan organisasi NU. “Meski NU itu tidak berpolitik, namun NU tahu betul kapan saatnya politik kebangsaan itu digerakkan,” ujar pria yang menjabat sebagai Sekretaris PWNU Jawa Tengah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya