SOLOPOS.COM - HM Jusuf Kalla (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Solopos.com, JAKARTA — Partai Nasional Demokrat (Nasdem) bakal mendorong Jusuf Kalla (JK) untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) bagi Joko Widodo (Jokowi) yang diusung PDI Perjuangan. JK  yang merupakan wakil presiden periode 2004-2009 itu tak menolak jika dipasangkan dengan Jokowi.

“Untuk bangsa negara kami siap, selama untuk membangun bangsa,” ujar Jusuf Kalla saat ditanya kemungkinan dirinya menjadi cawapres Jokowi, seusai bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Jumat (11/4/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jusuf Kalla sebagaimana diberitakan harian Umum Solopos edisi Sabtu (12/4/2014) ini juga menyerahkan kepada Nasdem soal dorongan menjadi cawapres Jokowi. Hingga kini dia mengaku belum membuka pembicaraan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Itu urusan Nasdem dengan beberapa partai,” kata JK.

Surya Paloh saat menunggu kedatangan JK mengungkapkan ada kemungkinan Nasdem mendorong JK untuk menjadi cawapres Jokowi. Surya ini berharap nama JK dipertimbangkan dengan serius.

“Kemungkinan itu ada, kami calonkan JK jadi cawapres Jokowi, karena kami lebih mudah, karena Ketumnya Nasdem fleksibel. Jadi kami dorong untuk dipertimbangkan,” kata Surya.

JK dipandang bisa melengkapi kekurangan Jokowi. Penyorongan nama JK ini, kata Surya, demi kepentingan bersama. “Objektif kami adalah bagaimana ini untuk kepentingan bersama,” ujarnya.

Nama JK disorongkan oleh Surya saat bertemu dengan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di Kantor DPP Nasdem, Kamis (10/4/2014). Meski sudah menjalin komunikasi intens, Surya mempersilakan PDIP untuk menjalin komunikasi dengan partai lain.

Menurut Surya, Jokowi tidak masalah dengan cawapres muda atau tua. “Pertama presiden bisa bekerja sama dengan wakilnya. Harus ada kontrak batiniah. Opsi tua ataupun muda sepanjang accepted capability,” lanjutnya.

Di tempat terpisah, politikus senior PDIP Sidarto Danusubroto menyebut kemungkinan pendamping Jokowi akan diumumkan pekan depan. Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat ditanya hal itu tidak membantah maupun membenarkan.

“Momentum itu mengandung element of suprises, momentum itu mengandung suatu keterkejutan,” kata Hasto di rumah Megawati Soekarnoputri, Jl Kebagusan, Jaksel, Jumat.

Pengumuman pendamping Jokowi diharapkan dapat membangun kepercayaan dari masyarakat dan pelaku usaha. Dan yang paling penting, Hasto berharap respons masyarakat dapat menerima orang yang dipilih untuk mendampingi Jokowi.

Lain lagi keterangan dari politikus senior PDIP Pramono Anung. Menurut Pramono, Jokowi dan Megawati sudah mengantongi nama-nama kandidat cawapres. “Ada di saku Ibu dan Pak Jokowi, karena beliau berdua komunikasi sangat dalam,” kata Pramono saat meninggalkan rumah Megawati.

Jokowi sendiri mengaku akan mengumumkan kriteria cawapres pendamping dirinya. Jokowi akan memilih partner yang memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda dengannya.

“Pokoknya yang harus bisa saling mengisi. Ada chemistry-nya dan tentu saja ingin yang berbeda,” kata Jokowi. Jokowi menjelaskan perbedaan tersebut seperti latar belakang pendidikan serta cara kerja. Menurutnya perbedaan karakter yang dipadu secara harmonis akan menghasilkan pemerintahan yang baik.

“Ada karakter kesenangan yang berbeda. Misalnya yang satu di dalam yang satu lagi di luar. Misalnya yang satu senang administratif yang satu senang lapangan. Seperti itu, itu yang akan bagus,” paparnya. (JIBI/Solopos/Detik/Antara)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya