SOLOPOS.COM - Ketua KPU Sukoharjo, Kuswanto (JIBI/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO–Kaum pemuda tidak boleh lagi bersikap pasif dan apatis dalam penyelenggaraan pesta demokrasi, termasuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
Pemuda harus berani tampil di garda terdepan menjadi agen perubahan. Demikian benang merah Seminar Pendidikan Politik 2013 dengan tema Dinamika Pemuda Dalam Rangka Menghadapi Pileg 2014 gelaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sukoharjo di Hotel Istana Hapsari, Selasa (26/11/2013).

Seminar menghadirkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo, Kuswanto dan dosen Universitas Veteran (Univet) Bantara Sukoharjo, Suyahman. Dalam paparannya, Kuswanto berharap pemuda Kota Makmur menjadi calon pemilih yang cerdas. Caranya dengan mengenali para calon anggota legislatif (caleg) dan pemimpin negara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah itu, Kuswanto meminta, kaum muda berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak suara sesuai pilihan masing-masing. Tidak sampai di situ, pemuda diharapkan turut mengawasi jalannya Pemilu hingga kinerja anggota legislatif dan presiden terpilih. “Jangan golput, pemuda harus bangun dari tidur,” ajaknya.

Lebih lanjut Kuswanto menjelaskan, ada dua indikator pemilu berkualitas. Indikator pertama yakni penyelenggaraannya yang langsung, umum bebas dan rahasia (luber) serta jujur dan adil (jurdil). Untuk mewujudkan hal itu, menurut dia, aspek legalitas (aturan) harus dijunjung tinggi, pihak penyelenggara kredibel dan adanya partisipasi aktif masyarakat.

Indikator kedua yaitu produk pemilu (caleg dan presiden) yang mampu mengangkat derajat kesejahteraan rakyat. Pendapat senada disampaikan Suyahman dalam materi seminarnya. Dia menilai perlunya pemberdayaan pemuda secara optimal untuk menghadapi Pileg 2014. Salah satu caranya dengan upaya pendewasaan berpolitik kaum muda.

Langkah tersebut, menurut dia, mesti mengacu pada Instruksi Presiden (Inspres) No 12/1982 tentang Pendidikan Politik Bagi Generasi Muda. Dalam Inspres tersebut disebutkan bahwa pendidikan politik bisa dilakukan dengan menanamkan kesadaran berideologi, berbangsa dan bernegara. Selain itu dengan pengembangan kemampuan pemuda berpolitik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya