SOLOPOS.COM - Pemilu 2014 (kesbangpol.kemendagri.go.id)

Solopos.com, SOLO –– Dukung pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemlu) 2014, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS selenggarakan acara Bedah Parpol. Acara yang diselenggarakan dua hari tersebut ditujukan untuk mengupas dan mengetahui kualitas calon legislatif (caleg) yang akan memperebutkan kursi DPR RI pada pemilu nanti. Namun pada pelaksanaan hari pertama, Rabu (2/4/2014), acara tersebut dinilai sebagai ajang kampanye.

“Suksesnya pemilu bukan hanya berada di tangan KPU [Komisi Pemiluhan Umum], Parpol [Partai Politik], dan sebagainya. Tapi juga tanggung jawab seluruh warga Indonesia,” ungkap Presiden BEM UNS, Siswandi, dalam sambutannya, Rabu (2/4). Sebagai masyarakat, maka tugas yang harus dilakukan adalah memberikan hak pilihnya pada Pemilu, 9 April 2014 nanti.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tapi saya juga pernah mendengar tanggapan masyarakat. Banyak masyarakat yang tidak mengenal caleg-nya, sehingga bingung ketika mau memilih,” ujar dia. Untuk itulah kegiatan Bedah Parpol tersebut dilajukan. Melalui acara tersebut diharapkan mahasiswa sebagai salah satu bagian dari masyarakat yang juga bertanggung jawab pada suksesnya Pemilu 2014, mendapatkan informasi,mulai dari siapa saja caleg yang maju pada Pemilu, hingga kualitas para caleg tersebut. Sehingga ketika memilih nantinya sudah memiliki pengetahuan mengenai caleg-caleg yang mau dipilih.

Acara tersebut rencananya menghadirkan pembicara yang merupakan caleg dari parpol peserta pemilu. Seperti Darmawan Prasojo dari PDIP, Zulkifli Hasan dari PAN, Teguh Samudra dari Hanura, Noorsyam S. Noor dari PKPI, Makmun Halim dari PPP, Abdul Kharis dari PKS, Linda Utama dari Partai Gerindra, Muh. Tohra dari PKB, R. M. Joko Budisuharnoko dari PBB, Hardono dari Golkar, Wirabumi dari Demokrat, dan Sarwoto dari Partai Nasdem. Mereka dibagi menjadi dua sesi. Pada hari pertama, Rabu, yang hadir sebagai pembicara adalah Noorsyam dari PKPI, Darmawan  dari PDIP, Teguh Samudra dari Hanura, Sarwoto dari Partai Nasdem, dan Narno dari PPP. “Dari PAN tidak hadir. Kalau sisanya pada hari kedua,” terang dia.

Namun pada pelaksanaan Bedah Parpol, Rabu, sempat mendapat kritikan dari peserta Bedah Parpol. Acara tersebut dinilai menjadi ajang kampanye. Menanggapi hal itu, Saswandi mengatakan pihaknya sudah mengkonsultasikan hal tersebut kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Solo dan KPUD Solo.

“Dari Panwaslu tidak mengiyakan adanya hal itu [kampanye]. Maka kami terus melaksanakan acara ini,” ungkap dia. Siswandi mengatakan pihaknya juga telah mendapatkan izin dari pihak kampus untuk pelaksanaan Bedah Parpol tersebut. “Memang dari pihak kampus mewanti-wanti agar tidak ada penyebaran atribut parpol,” tambahnya.

Dari pantauan di lokasi, memang sempat terdengar kata-kata yang menyebutkan nama, nomor, dan nama parpol oleh salah seorang penanya, yang juga seorang caleg dari PPP. Juga ada kata-kata meminta dukungan dari salah satu caleg. Terkait hal itu pihak BEM UNS berjanji akan mengemas acara tersebut lebih rapi lagi, sehingga tidak ada kesan kampanye di dalamnya.

“Memang sebelumnya sudah ada MoU, bahwa para caleg hanya menyampaikan visi misi partai dan tidak menyebar atribut parpol. Tapi kalau secara teknis seperti tadi memang belum dibahas. Kami akan koordinasi lagi dengan moderator. Ada sedikit miskomunikasi dengan moderator,” ujar dia.

Pembantu Rektor III UNS, Dwi Tyanto, mengatakan secara implisit mereka tidak kampanye. “Tapi yang sedikit menyalahi itu kan mohon dukungan tadi. Kalau yang lain saya kira biasa,” ujar dia. Lebih lanjut di mengatakan, pihak kampus sangat mendukung kegiatan yang diselengarakan para mahasiswa tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya