SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Solopos.com, BOYOLALI–Hari terakhir kampanye terbuka partai politik (parpol) di Kabupaten Boyolali, Sabtu (5/4/2014), masih diwarnai berbagai pelanggaran. Ratusan kendaraan peserta kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Boyolali, terpaksa diangkut ke Mapolres setempat, lantaran dinilai melanggar tata tertib lalu lintas. Kendaraan yang ditahan petugas di antaranya yang tidak lengkap misalnya tidak ada lampu, knalpot yang tidak standar, dan pengendara yang tidak mengenakan helm.

Pantauan solopos.com, Sabtu, kampanye terbuka PDIP di Kabupaten Boyolali yang dipusatkan di lapangan Teras, dihadiri ribuan kader dan simpatisan dari berbagai penjuru wilayah itu. Sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Boyolali mengerahkan massanya ke Solo untuk mengikuti kampanye terbuka yang dipusatkan di Alun-alun Kidul, Solo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ribuan kader dan simpatisan PDIP yang mayoritas mengendarai sepeda motor, sudah mulai bergerak sejak Sabtu pagi. Mereka datang dari berbagai kecamatan menuju lapangan Teras. Ribuan kendaraan bermotor itu pun memadati sepanjang Jl. Solo-Semarang, hingga sempat membuat arus lalu lintas macet.

Ratusan personel Polres Boyolali dan Brimob diturunkan untuk pengamanan selama kampanye terbuka berlangsung di lapangan Teras tersebut. Empat tokoh PDIP Boyolali, yakni calon anggota legislatif (caleg) DPR, Rahmat Handoyo, caleg DPRD Provinsi Jateng, Sumarji, caleg DPRD Kabupaten Boyolali yang juga ketua DPC PDIP Boyolali, S. Paryanto, serta sesepuh PDIP Boyolali, Seno Kusumoharjo. Dalam kampanye terbuka tersebut mereka masing-masing menyampaikan orasi tentang target kemenangan PDIP dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.

Dalam orasinya, Paryanto menyatakan jika PDIP menang, calon presiden dari PDIP, Joko Widodo (Jokowi), dipastikan jadi presiden.

“PDIP menang, Jokowi presiden,” tegas Paryanto.

Di sisi lain, menurut ketua DPD PKS Boyolali, Syaifudin, untuk kampanye terbuka hari terakhir tersebut pihaknya mengirimkan massa untuk bergabung dengan kampanye di Solo. Sedangkan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Boyolali, menurut ketua DPC Partai Nasdem Boyolali, Emi Lamsari, melakukan kampanye dengan turun langsung ke masyarakat atau door to door.

Terpisah, ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Boyolali, Taryono, mengatakan dari pengawasan, dalam kampanye tersebut masih banyak terjadi pelanggaran.

“Di antaranya masih melibatkan anak-anak dan dilakukannya konvoi kendaraan bermotor yang melanggar PKPU No. 1/2013, khususnya Pasal 30,” terangnya.
Terkait pelanggaran tersebut, Taryono mengatakan pihaknya akan melayangkan rekomendasi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar melayangkan surat peringatan kepada parpol bersangkutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya