SOLOPOS.COM - Gubernur Ganjar Pranowo dan istri Siti Atikoh (Insetyonoto/JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta kepada partai politik (parpol) dan calon anggota legislatif (caleg) yang menang tidak kemaki dan yang kalah tidak menangis.

“Pemilu kegiatan rutin lima tahunan sehingga hasilnya disikapi biasa saja. Kepada yang menang jangan kemaki dan yang kalah jangan menangis,” katanya kepada wartawan seusai mencoblos di TPS 02 Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Rabu (9/4/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada pemandangan menarik, saat Ganjar yang didampingi istrinya Siti Atiqoh berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS) yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah dinas di Puri Gedeh. Bila gubernur-gubernur sebelumnya selalu naik mobil saat menuju ke TPS tersebut, maka Ganjar dan Siti Atiqoh memilih berjalan kaki.

Ekspedisi Mudik 2024

Disertai sejumlah anggota staf dan belasan wartawan, gubernur yang mengenakan baju putih dengan santai berjalan kaki. “Ke TPS jalan kaki saja ya, kan tidak terlalu jauh,” kata Ganjar.

Demikian pula saat pulang, Ganjar dan Siti Atiqoh tetap memilih berjalan kaki. Meskipun baru kali pertama mencoblos dalam kapasitas sebagai Gubernur Jateng, Ganjar mengaku biasa saja, tidak ada yang luar biasa. “Biasa saja, sejak dulu saya sudah mencoblos,” ujar mantan anggota DPR ini.

Mengenai kondisi pelaksanaan pencoblosan di Jateng, gubernur menyatakan secara keseluruhan berjalan lancar, tidak ada hambatan dan kekurangan logistik pemilu. Dia mengaku pada Selasa malam telah memantau kesiapan pelaksanaan pencoblosan di beberapa TPS, tidak ada permasalahan. ”Dari pengecekan di lapangan logistik pemilu mencukupi,” tandasnya.

Menanggapi praktik money politics, Ganjar mengakui mendapatkan banyak laporan dari masyarakat yang diberi uang untuk memilih caleg tertentu. ”Jadi tidak hanya serangan fajar, tapi ada serangan Mahrib dan serangan Isya karena dilakukan malam hari, tapi saat diminta menunjukkan bukti tidak ada,” ungkapnya.

Untuk itu, gubernur meminta kepada masyarakat menemukan adanya kecurangan, seperti money politics atau politik uang segera melaporkan kepada Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) di kabupaten/kota. Praktik politik uang dalam pemilu, kata dia, mencederai proses demokrasi. Untuk itu kepada anggota Panwaslu supaya bisa menangkap pelakunnya.

”Bila anggota Panwaslu bisa menangkap satu atau dua orang pelaku money politics dan diproses hukum bisa menjadi pelajar politik bagi masyarakat,” paparnya.

Sementara berdasarkan pantau Solopos.com, pelaksanaan pencoblosan suara di TPS di Kota Semarang berjalan lancar dan aman. Masyarakat sejak pukul 07.00 WIB sudah mendatangi TPS yang dekat tempat tinggal mereka untuk memberikan suaranya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya