SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI — Kalangan DPRD Wonogiri mempertanyakan berkurangnya 400.000 jiwa penduduk Wonogiri seperti tercantum dalam Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2).

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu, jumlah pendudukan Wonogiri turun tajam dari 1,2 juta menjadi 842.708 jiwa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Komisi A DPRD Wonogiri langsung menyikapi data itu dengan mengundang Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Wonogiri dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menghadiri agenda hearing alias dengar pendapat di gedung DPRD Selasa (11/12) siang.

Ketua Komisi A DPRD Wonogiri, Sutarno, kepada Solopos.com, sebelum hearing, menjelaskan “hilangnya” 400.000 jiwa menimbulkan tanda tanya besar dari mana angka dalam DAK2 berasal.

“Kami heran dengan data itu, kami merasa perlu menanyakan pada pihak terkait. Karena dampaknya nanti luas tidak hanya pada alokasi kursi DPRD melainkan juga DAU [dana alokasi umum],” jelas Sutarno.

Dia menegaskan DAU yang setiap tahun diterima Pemkab Wonogiri adalah sumber utama untuk membiayai hampir semua kebutuhan anggaran, termasuk pembangunan dan belanja pegawai. Sebagai gambaran dari total Rp1,4 triliun pendapatan Pemkab dalam APBD 2013, sebanyak Rp917,5 miliar atau 65% berasal dari DAU berdasarkan surat dari Direktur Jenderal (Dirjen) Perimbangan Keuangan No S-831/PK/2012 tertanggal 24 Oktober 2012.

Sedangkan pendapatan asli daerah (PAD) Wonogiri sangat terbatas. Dalam APBD 2013, PAD hanya ditetapkan Rp87,8 miliar atau hanya 6% dari total pendapatan. Jika DAU berkurang APBD akan kritis dan masyarakat dirugikan.

Anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDIP, Martanto, menyampaikan hal senada. Dia mempertanyakan bagaimana pengurangan 400.000 jiwa tersebut bisa terjadi. Sebagai informasi, DAK2 ditetapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) berdasarkan 20 kriteria, salah satunya data KTP elektronik (E-KTP). Menurut Martanto, hasil rekam data E-KTP tidak bisa dijadikan patokan jumlah penduduk begitu saja sebab pada kenyataannya banyak warga Wonogiri yang belum melakukan rekam data.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Wonogiri, Hamid Noor Yasin, meminta semua pihak menunggu validasi data. Menurut dia, Pemkab sedang berproses untuk mengklarifikasi data itu. Jika memang terjadi pengurangan jumlah penduduk 400.000 jiwa, semua pihak harus terima.

Sementara itu Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Wonogiri, Hernowo Narmodo melalui Kabid Kependudukan, Susilo Sedyono, memastikan pihaknya tengah mencoba melakukan klarifikasi atas DAK2 tersebut. Namun, Susilo belum bersedia memberi penjelasan detail terkait hal itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya