SOLOPOS.COM - Petugas memeriksa bagasi mobil saat operasi gabungan untuk pengamanan menjelang perayaan malam Tahun Baru di Terminal Bejen, Minggu (29/12/2013) malam. (Bony EW/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Polri sejauh ini mengaku belum menerima dana pengamanan Pemilu secara penuh. Sampai saat ini, Polri baru menerima Rp1 triliun atau sekitar 27,8% dari anggaran yang diajukan sebesar Rp3,597 triliun. Padahal sebelumnya Polri berharap dana anggaran yang diajukan tersebut sepenuhnya bisa dicairkan pada Januari 2014.

“Sampai saat ini masih Rp1 triliun. Kami berharap sekarang ya paling tidak sama dengan dana pengamanan Pemilu 2009,” ujar  Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Ronny Franky Sompie , di Mabes Polri, Rabu (22/1/2014). Dana pengamanan Pemilu 2009 sebesar Rp1,8 triliun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Ronny, Polri sudah melakukan pengajuan kembali agar dana pengamanan Pemilu dicairkan mengingat semakin dekatnya waktu pelaksanaan kampanye pemilu. “Sudah diajukan lagi, diluar yang Rp1 triliun itu,” katanya.

Untuk menyiasati dana pengamanan yang jauh dari anggaran, Polri akan memberlakukan skala prioritas. “Iya kita tahu Pemilu tahun ini TPS-nya lebih banyak, peserta pemilihnya juga lebih banyak. Jadi dengan dana yang ada, Polri akan melaksanakan [pengamanan] yang lebih prioritas,” ujarnya.

Seperti diketahui, dana anggaran pengamanan pemilu 2014 yang diajukan 99% lebih tinggi dari dana pengamanan Polri pada 2009. Tingginya dana anggaran itu menuai pro kontra dari berbagai pihak. Polri melalui Karo Penmas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar sebelumnya bersikukuh besarnya dana pengamanan Pemilu tahun 2014 terkait dengan semakin banyaknya jumlah peserta Pemilu serta Tempat Pemungutan Suara (TPS). Akibatnya, dibutuhkan lebih banyak personel untuk melakukan pengamanan. “Tentu penyusunan rencana ada perbedaan dari [pemilu] 2009. TPS Pemilu 2014 mencapai 519.000,” ujar Boy.

Pada Pemilu 2014, Polri menugaskan 419.000 personel dari berbagai kesatuan. Ratusan personel ini nantinya akan disebar diseluruh wilayah Indonesia. “Secara keseluruhan kepolisian beroperasi selama 136 hari. Memang tidak full waktunya, ada jeda-jedanya,” ujar dia.

Menurut Boy, anggaran pengamanan Pemilu 2014 dialokasikan untuk sejumlah pos anggaran. Pos terbesar adalah anggaran untuk masa Pemilu Legislatif sebesar Rp1,269 triliun. “Dana ini digunakan dari sejak masa kampanye, massa tenggang, hingga massa rekapitulasi pada Pemilu Legislatif April 2014,” ungkap Boy.

Pos terbesar berikutnya adalah anggaran untuk masa pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres 2014) sebesar Rp1,146 triliun. “Anggaran ini dipersiapkan untuk dua putaran pemilihan. Nantinya jika putaran dua tidak dijalankan, maka dana yang ada akan dikembalikan ke kas Negara,” kata dia.

Selain itu, anggaran menonjol lainnya adalah alokasi dana untuk pengadaan bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan operasional pengamanan pemilu. Polri mengalokasikan Rp597,9 miliar untuk BBM pada anggaran pengamanan pemilu kali ini. “karena pengamananya sampai ke Polres. Jadi BBM ini juga bagi semua pihak kepolisian yang beroperasi hingga Polres,” kata dia.

Kepolisian juga mengalokasikan anggaran untuk kegiatan pendukung seperti kesehatan dan rapat koordinasi.Seperti Pemilu sebelum-sebelumnya, selain berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepolisian juga akan berkoordinasi dengan Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas). “Anggaran yang kami butuhkan ini di luar anggaran rutin tahunan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya