SOLOPOS.COM - Banser dan pesilat Pagar Nusa menggelar aksi di depan warung fotokopi di Pungkruk, Sidoharjo, Sragen, Senin (6/11/2017). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Warung fotokopi di Sidoharjo, Sragen, digeruduk Banser lantaran pemiliknya dianggap menghina ulama NU.

Solopos.com, SRAGEN — Puluhan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan pesilat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) Sragen menggeruduk tempat usaha fotokopi di Dukuh Pungkruk, Desa/Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Senin (6/11/2017) siang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mereka bermaksud menemui pemilik akun Facebook Abu Sofyan yang dianggap telah memfitnah ulama NU. Tempat usaha fotokopi yang mereka datangi ditengarai adalah milik pemilik akun Abu Sofyan tersebut.

Tapi mereka harus gigit jari lantaran tempat usaha fotokopi yang didatangi sedang tutup. Mengetahui hal itu, mereka memasang kertas berisi pesan yang ditujukan kepada pemilik bangunan tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Kertas itu berisi tulisan, “Assalamualaikum Mas Abu Sofyan, Kami dari Sahabat-Sahabat Ansor-Banser Sragen Ingin Bersilaturahmi & Tabayun. Mohon Hubungi No. 0812155184 untuk Klarifikasi”.

Kertas lain yang dipasang massa aksi berisi tulisan, “Pemilik Akun Abu Sofyan dalam Pengawasan Banser dan Pagar Nusa”. Kertas itu ditempeli gambar-gambar postingan pengguna akun Abu Sofyan.

Aksi massa Banser dan pesilat Pagar Nusa mendapat pengawalan dari anggota Polsek Sidoharjo. Tidak terjadi tindakan anarkistis atau pengrusakan oleh peserta aksi.

Sekretaris GP Ansor Sragen, Krisna, mengatakan pengguna akun Abu Sofyan telah mengunggah gambar K.H. Said Agil Siraj (Ketua Umum PBNU) dan Gus Tutut (Ketua PP GP Ansor). Unggahan foto tersebut disertai narasi yang dinilai bernada ujaran kebencian.

“Ada gambar dari Facebook yang kami cetak serta ada link hoax sengaja disebarkan,” tutur dia.

Krisna menyayangkan tindakan pengguna akun Abu Sofyan. Unggahan bernada ujaran kebencian itu dilakukan pengguna akun ke Grup Facebook Kumpulan Wong Sragen.

“Seharusnya tabayun dulu agar tidak muncul permasalahan. Kalau seperti ini kan jadinya tidak baik. Masalah kami hanya kepada pribadi pemilik akun Abu Sofyan itu,” sambung Krisna.

Penasihat Banser Sragen, Fathurohman, menegaskan Banser dan Pagar Nusa tidak akan bertindak anarkistis atau melanggar norma-norma hukum di Tanah Air. Aksi yang dilakukan sebatas bentuk protes terhadap sikap pengguna akun Abu Sofyan yang berisi ujaran kebencian. “Kami datang ke sini untuk bertemu dengan orangnya,” kata dia.

Fathurrohman meminta aparat kepolisian bergerak cepat menyelidiki dugaan fitnah terhadap ulama NU. Hal itu penting untuk menjaga kondusivitas Bumi Sukowati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya