SOLOPOS.COM - Bupati-Wakil Bupati Sukoharjo, Etik Suryani-Agus Santosa memeriksa kondisi sapi di Pasar Hewan Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sabtu (14/5/2022). (Istimewa/Humas Pemkab Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Karena terlambat penanganan, dua ekor sapi yang terpapar virus penyakit mulut dan kaki (PMK) di Kabupaten Sukoharjo mati. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, peternak diminta segera melapor ke pemerintah desa atau Bhabinkamtibmas jika mendapati hewan ternak yang memiliki gejala PMK.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan ada beberapa kasus ternak terjangkit virus PMK namun tak segera dilaporkan kepada instansi terkait. Padahal, ternak itu bergejala berat sehingga harus mendapatkan penanganan khusus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Laporan terlambat sehingga tak tertangani oleh tim petugas kesehatan hewan. Ada dua ekor sapi mati akibat tidak dilaporkan atau bisa juga laporan ke instansi terkait terlambat. Total jumlah hewan ternak yang terpapar PMK sekitar 140 ekor,” kata dia, Sabtu (4/6/2022).

Bagas mengungkapkan para peternak tak perlu khawatir jika hewan ternak mereka terpapar virus PMK. Hewan ternak yang terjangkiti virus PMK bisa disembuhkan asalkan mendapat pengobatan khusus.

Baca Juga: Di Sukoharjo, Pentas Wayang Kulit Jadi Media Sosialisasi Pencegahan PMK

Sejauh ini total jumlah ternak yang sembuh dari PMK ada 26 ekor. “Jadi tak perlu khawatir dan resah. Segera lapor ke pemerintah desa atau anggota Bhabinkamtibmas jika hewan ternak mengalami gejala PMK. Bisa juga lapor ke petugas penyuluh lapangan pertanian di setiap desa/kelurahan,” ujar dia.

Mantan Camat Grogol itu menyampaikan kasus pertama PMK di Sukoharjo diketahui pada 17 Mei. Petugas kesehatan hewan lantas mengambil sampel cairan yang diuji laboratorium di Balai Besar Veteriner Wates di Jogja. Hasilnya, hewan ternak itu positif terpapar virus PMK.

Pemkab Sukoharjo lantas menutup Pasar Hewan Bekonang, Mojolaban, guna memutus mata rantai penularan virus.

“Seluruh stakeholder dilibatkan dalam pencegahan penularan virus. Tim kesehatan hewan hampir tiap hari berkeliling ke lokasi peternakan sapi dan kambing. Hal ini diintensifkan menjelang Iduladha,” papar dia.

Baca Juga: Kemenag Wonogiri Bolehkan Sapi Kena PMK Jadi Hewan Kurban, Asal…

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan DPP Sukoharjo, Arif Rahmanto, menyatakan pihaknya tak henti-hentinya memberikan edukasi dan informasi pencegahan PMK. Petugas kesehatan hewan telah menyosialisasikan pencegahan penularan PMK dengan melibatkan peternak sapi, domba, dan kambing serta pengurus takmir masjid. Dalam waktu dekat, kegiatan serupa dilakukan dengan sasaran para camat dan kepala desa se-Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya