SOLOPOS.COM - 06Ilustrasi pembangunan jalan tol. (Antara)

Solopos.com, KLATEN — Pemilik lahan terdampak jalan tol Solo-Jogja di Klaten mengaku masih risau akan ulah makelar tanah menjelang pelaksanaan ganti rugi lahan dalam waktu dekat.

Kawanan makelar tanah sempat berkeliaran di kawasan perdesaan yang terdampak pembangunan jalan tol jauh sebelum konsultasi publik di Klaten sejak awal Agustus 2020.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, potensi berkeliarannya makelar tanah menjelang ganti rugi tol Solo-Jogja masih besar. Daerah yang disasar makelar tanah adalah kawasan perdesaan.

Tokoh Ini Usul Pencalonan Gibran dan Bobby Dibatalkan, Biar Rakyat Hormat

Seorang warga Kecamatan Kebonarum, Klaten, yang enggan disebut namanya mengatakan sang ayah pernah didatangi empat orang yang berniat membeli sawah seharga Rp700 juta-Rp800 juta. Sawah ayah warga Kebonarum itu terdampak pembangunan tol Solo-Jogja.

“Tujuannya ingin membeli sawah bapak seluas 2.400 meter persegi [terdampak jalan tol Solo-Jogja]. Sawah itu akan dibeli Rp700 juta-Rp800 juta. Katanya, harga itu pasti jauh lebih tinggi daripada yang akan diberikan pemerintah. Untungnya bapak saya menolak. Lalu menceritakan kepada saya,” jelas dia kepada Solopos.com, Jumat (14/8/2020).

Warga asal Kebonarum itu mengaku heran dengan tingkah laku keempat makelar lahan tol yang terbilang sangat berani menghampiri warga terdampak pembangunan jalan tol.

Pengumuman! KAI Operasikan KA Brantas Relasi Blitar-Pasarsenen PP

Makelar Punya Informasi Detail Proyek Tol

Hal yang membikin penasaran, keempat makelar tanah itu sudah memiliki informasi sekaligus data secara detail terkait pembangunan jalan tol Solo-Jogja.

“Yang saya herankan, keempat makelar itu sudah tahu lokasi yang akan terdampak jalan tol, sudah tahu harga tanah, dan sudah tahu nama pemilik lahan. Kejadian itu berlangsung akhir 2019 lalu. Tapi, saya pribadi masih waswas juga jika makelar tanah itu kembali berkeliaran menjelang ganti rugi jalan tol Solo-Jogja. Saya sudah bilang ke bapak saya, agar tidak menggubris rayuan seperti itu [menjual tanah],” ujar dia.

Kisah Pelajar Girpasang Klaten Seberangi Jurang Merapi demi Akses Internet Lancar

Sebelumnya, Asisten Administrasi Pemkab Klaten, Sri Winoto, meminta kepada warga terdampak pembangunan jalan tol mematuhi prosedur yang sudah ada. Dia berharap warga tak terjebak rajuan makelar lahan tol. “Termasuk jangan percaya dengan tawaran broker,” katanya.

Sebagaimana diketahui, luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi. Luas tersebut tersebar di 50 desa di 11 kecamatan.

Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya