SOLOPOS.COM - Seorang pelajar anggota geng motor tertunduk saat ditahan di Polresta Pekanbaru, Selasa (14/5/2013). Maraknya geng motor di Pekanbaru dicurigai krimonolog melibatkan organisasi politik atau parpol. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Harianjogja.com, SLEMAN-Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia ( RAPI ) DIY menegaskan Handy Talkie (HT) tidak dapat dimiliki sembarang orang. Sebelum memiliki HT, orang tersebut harus mengantongi izin.

Keterangan ini disampaikan Ketua RAPI DIY, Agus Sulistyo menanggapi penggunaan HT sebagai alat koordinasi melakukan tawuran antar geng motor. Menurut dia aturan ini  tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 43 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio Tambahan Pada Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz Untuk Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler IMT 2000.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau memang tidak berijin ya illegal dan dapat menganggu frekuensi yang legal. ,” ungkapnya melalui sambungan telepon kepada Harianjogja.com.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu sangat tidak diperbolehkan alat komunikasi HT disalahgunakan sebagai saran untuk tawuran geng motor. Pihaknya mengapresiasi petugas kepolisian yang melakukan penyitaan langsung HT yang dibawa anggota geng motor saat melakukan tawuran.

“Apalagi digunakan seperti itu jadi sangat ditidak diperbolehkan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya