SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR – Camat Colomadu, Karanganyar, Yophy Eko Jatiwibowo, mengatakan pihaknya akan mewacanakan pemilihan kepala desa (pilkades) di Colomadu tidak akan menggunakan tanda gambar dan tidak usah menggunakan tim sukses. Dua hal itu dinilai rawan memicu perpecahan di masyarakat.

“Soal pemasangan tanda gambar, sesuai peraturan daerah tata tertib yang membuat masing-masing desa. Sehingga dimungkinkan setiap desa dan setiap kecamatan akan lain-lain,” ujar dia ketika ditemui di kantornya, Rabu (9/1/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terkait hal itu pada Rabu malam Camat mengumpulkan ketua panitia pilkades dan BPD di Kantor Kecamatan Colomadu untuk membahas bersama. Langkah itu di antaranya untuk menjaga kebersamaan, tidak memecah belah warga.

Ekspedisi Mudik 2024

Kecamatan mewacanakan tidak usah memasang tanda gambar, tidak boleh membentuk posko pemenangan dan sebagainya. Kalaupun membentuk tim, papar Yophy, sebaiknya untuk intern saja. Pada struktur pilkada dinilai tidak ada tim sukses dan tim pemenangan, sehingga ketika tim sukses Desa Ngasem bersurat ke ketua panitia meminta audiensi, dia menyuruh panitia menolak.

“Kalau ingin berkomunikasi dianjurkan langsung ke bakal calon, sebab mekanismenya tidak ada. Sekarang pilkades ikut-ikut seperti pilbup, pilgub, atau pilpres. Bila seperti itu desa akan kacau,” kata Yophy.

Dia khawatir hal seperti itu akan memecah belah warga. “Hla tim sukses itu kan seperti kompor dan intinya hanya duit. Mereka tidak bergerak untuk kemajuan desa.”

Secara terpisah salah satu bakal calon Kepala Desa Paulan, Joko Margono tidak sepenuhnya setuju dengan anjuran Yophy. Dia setuju pemilihan kepala desa tidak usah membentuk tim sukses. Namun dia yang juga merupakan petahana ini tidak setuju peniadaan tanda gambar. Tanda gambar dinilai penting untuk memudahkan pemilih dalam menentukan pilihan di bilik nanti.

“Kalau tidak usah memakai pembentukan tim sukses itu saya setuju. Tim sukses ini kadang memang menimbulkan kerawanan. Tapi kalau tanda gambar saya kira tetap harus ada,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya