SOLOPOS.COM - Para siswa Kelas IV-VI SDIT Az-Zahra 1 Sragen menunjukkan jari kelingking mereka yang terkena tinta sebagai tanda sudah menggunakan hak pilihnya dalam pemilu capres-cawapres kelas, Jumat (15/7/2022). (Istimewa/SDIT Az-Zahra 1 Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Ratusan siswa Kelas IV-VI SDIT Az-Zahra 1 Sragen menggelar pemilu serentak, Jumat (15/7/2022). Pemilu itu untuk memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) masing-masing kelas.

Pesta demokrasi itu digelar sebagai bagian dari pendidikan karakter sejak dini dan dilakukan dalam suasana masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemilu ini dianggap sebagai kegiatan spektakuler. Untuk ketua Kelas II dan III dipilih bersama-sama di dalam kelas bersama wali kelas masing-masing.

Awalnya para siswa memilih bakal capres-cawapres. Sebelum pemungutan suara, para calon diberi waktu untuk berkampanye layaknya pemilu beneran. Ada pula pembacaan tata cara pemilihan.

Dalam pemilu itu juga dibentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Az-Zahra, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Az-Zahra, dan tim sosialisasi pemilu.

Baca Juga: Haikal, Satu-Satunya Siswa Baru SDN 4 Pare Wonogiri Tak Masuk Sekolah

Ustaz Triyanto mewakili Kepala SDIT Az-Zahra 1 Sragen menyampaikan kegiatan ini bagian dari upaya menyiapkan peserta didik agar menjadi pemimpin masa depan. Dia mengatakan pemimpin masa depan adalah pemimpin yang amanah, jujur (shidiq), banyak kebaikan dan memiliki empati, cerdas (fathonah), dan pemimpin yang menyampaikan kebenaran (tablig).

Anggota staf Bidang Kesiswaan SDIT Az-Zahra 1 Sragen, Ustaz M.H. Isnaeni, menyampaikan para siswa diajarkan bagaimana cara memilih pemimpin hingga menjadi pemimpin yang baik. Siswa juga dipahamkan pentingnya menghargai perbedaan, merawat persatuan, dan jiwa nasionalisme.

“Dalam momentum pemilu ini disediakan fasilitas yang hampir sama dengan pemilu-pemilu pada umumnya, seperti bilik suara, kotak suara, kartu suara, dan formulir C1 untuk merekap hasil pemungutan. Pemilu ini dilakukan secara serentak bersama-samadan diawali dengan doa serta menyanyikan lagu Indonesia Raya,” katanya.

Baca Juga: SDIT Al Furqoon Klaten Bekali Siswa dengan Budaya Literasi

Pemilu ini menghasilkan 15 presiden dan wakil presiden kelas terpilih.

Kualitas Belajar

Pada bagian lain, Isnaeni, mengatakan masa pandemi sangat berpengaruh dalam proses dan kualitas belajar anak. Jika prestasi akademik berkurang atau turun, menurutnya masih bisa dikejar. Tetapi apabila yang turun itu mentalitas dan karakter anak akan sangat berbahaya dalam perkembangan ke depan.

Dia menyebut mentalitas dan karakter itu berupa mental spiritual, akhlak, sopan santun, dan adab-adab islami.

“Untuk memperbaikai karakter peserta didik membutuhkan waktu yang lama dan harus kompak, bersama sama satu gerakan, satu frekuensi membuat program pembentukan karakter peserta didik,” katanya.

Baca Juga: Tak Semua Setuju Kebijakan Lima Hari Sekolah di Karanganyar

Selama MPLS pada 13-15 Juli 2022, sekolah mulai melakukan pembiasaan karakter yang terbagi atas dua kelompok, yakni kelompok I untuk anak Kelas I-III dan kelompok II untuk anak Kelas IV-VI.

Kelompok I ditanamkan adab kebiasaan sehari-hari seperti adab ke toilet, adab dengan guru, adab makan, dan seterusnya. Untuk kelompok II, lebih pada penguatan karakter, mengulang materi adab, seperti adab berbicara, adab dengan guru dan teman, adab di masjid, dan seterusnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya