SOLOPOS.COM - #NyalaUntukYuyun (Twitter)

Pemerkosaan Bengkulu mendapat sorotan MHTI DIY.

Harianjogja.com, JOGJA-Sebanyak 600 lebih remaja perempuan mengikuti Konferensi Perempuan Internasional yang digelar Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DIY di gedung Jogja Expo Center, Sabtu (7/5/2016). Konferensi Perempuan dengan tema ‘Pemuda Muslim Pelopor Perubahan Hakiki’ itu persoalan sekularisme global dan neo libaralisme.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Konferensi ini merupakan puncak dari kampanye global intensif yang berlangsung selama tiga minggu. Acara serupa juga serentak digelar di Tunisia dan di Inggris,” kata Juru Bicara MHTI DIY, Iffah Ainur Rochmah.

Iffah mengatakan dalam konferensi perempuan tersebut juga dibahas strategi membentengi para remaja agar terhindar dari sistem liberal sekuler yang sudah merambah pada kurikulum sekolah, pengaruh negatif media sosial, dan pendidikan dalam keluarga.

Ia juga menyoroti kasus kekerasan seksual dan pembunuhan yang menimpa Yuyun, remaja kelas II SMP di Bengkulu, beberapa waktu lalu, sebagai tragedi kemanusiaan. Iffah mengatakan pelaku kekerasan seksual terhadap remaja dalam kasus tersebut layak dihukum berat, bila perlu hukuman mati.

Menurutnya, kasus Yuyun harus menjadi pemicu agar kejadian serupa tidak terulang kembali, “Tidak cukup menyalakan lilin hanya untuk Yuyun tapi bagaimana agar tidak ada Yuyun-Yuyun yang lain,” tegas Iffah. Karena itu, kata dia.

Yuyun merupakan korban perkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh 14 orang pada awal April lalu di Rejang Lebong, Bengkulu. Para pelaku mengaku terpengaruh minuman keras dan konten pornografi sebelum lekakukan aksi bejatnya tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya