SOLOPOS.COM - Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintahan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, genap berusia satu tahun pPada Sabtu (23/8/2014) ini. Ganjar Pranowo yang perpasangan dengan Wakil Gubernur  Jateng, Heru Sudjatmoko, dilantik pada 23 Agustus 2013. Ganjar berjanji akan berlari atau bergerak lebih cepat pada tahun kedua dalam periode pemerintahannya.

Berikut wawancara wartawan Solopos, Insetyonoto dengan Gubernur Jateng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satu tahun memimpin Jateng dinilai belum ada hasilnya?

Satu tahun tidak ada cukup memperbaiki Jawa Tengah (Jateng), tapi setidaknya sudah ada gambar yang lebih jelas. Dari seluruh yang telah saya persiapkan, ternyata temuan saya tidak harus dimulai dari apa yang telah dipersiapkan, tapi yang lain.

Paling urgen menurun saya, kita berbenah di dalam dulu [Pemerintah Provinsi Jateng]. Pembenahan di dalam ternyata disuport. Awalnya memang berat, maka saya digebuki di media, dihajar di awal tidak ada apa-apa oke, 100 hari Ganjar tidak apa-apa oke. Satu tahun Ganjar tidak ada apa-apa juga oke. Tapi saya sangat serius membenahi pemerintah, karena good governance dan clear governance sangat penting bagi saya, karena menjadi modal dasar menjalankan tugas.

Jadi pada tahun kedua sudah merupakan actionnya?

Sebenarnya ini [pada tahun pertama] sudah aktion juga, tapi nyambi karo nata sistemnya. Maka harapan saya tahun kedua sudah lari. Jadi istilah saya, satu tahun ini saya dan Pak Heru [Wakil Gubernur Jateng Haru Sudjatmoko] sudah cukup beradaptasi. Saya juga sudah nyaman dengan teman-teman, sehingga sudah ada kesepakatan bersama ke depan berbuat terbaik bagi rakyat Jateng.

Langkah ke depan yang akan dilakukan?

Tugas-tugas ke depan akan banyak sekali. Kalau dari sistem pemerintah sudah bagus, kompetensi pegawainya sudah bagus tinggal didorong saja, maka tahun infrastruktur kita genjot jebret. Berbicara nasib petani, nelayan, usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM] jadi perhatian dengan meningkatkan sumber daya manusia [SDM].

Upaya mengatasi angka kemiskinan di Jateng?

Kemiskinan di Jateng dari hasil Badan Pusat Statistik [BPS] Jateng meningkat, tapi saya cari yang mlarat nggone neng ndi [miskin tempatnya di mana] belum ketemu. Saya kejar betul, akan meminta sensus BPS agar bisa fokus menangani kemiskinan.

Keseriusan melakukan reformasi birokrasi di Pemerintah Provinsi Jateng?

Kalau tidak serius melakukan reformasi birokrasi, saya tidak akan melakukan lelang terbuka jabatan pejabat eselon III dan IV, memang hasilnya belum sesuai harapan saya. Demikian pula dengan lelang terbuka jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jateng yang sekarang tinggal menunggu pengesahan dari Menteri Dalam Negeri.

Untuk melakukan reformasi birokrasi saya bekerjasama dengan tim dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan Universitas Gajamada (UGM).
Ada hambatan yang dihadapi?

Hambatan selalu ada, tapi tidak perlu ditakuti. Hambatan itu saya ingin berlari kencang, tapi masih ada yang tidak bisa lari kencang, malah ada yang duduk-duduk tidak mau lari. Ya, yang larinya tidak kencang kita ukur kapasitasnya. Jadi nanti semua dikasih treatment, pelatihan kalau masih tidak bisa ya, dipinggirkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya