SOLOPOS.COM - Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SEMARANG- Pemerintahan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jateng Satu tahun kinerja pemerintahan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo dinilai belum membawa perubahan berarti bagi kesejahteraan masyarakat.

Pada Sabtu (23/8/2014) ini, pemerintahan Ganjar yang berpasangan dengan Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko genap berusia satu tahun. Ganjar dan Heru dilantik pada 23 Agustus 2013.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penilaian ini diungkapkan Pengamat Pemerintahan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Teguh Yuwono kepada Solopos.com di Semarang, Jumat (22/8). Buktinya, ujar dia, angka kemiskinan di Jawa Tengah (Jateng) tidak berkurangan, malah sebaliknya terjadi kenaikan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng pada Maret 2014 lalu jumlah penduduk miskin mencapai 4,836 juta orang, meningkatkan dibandingkan September 2013 sebanyak 4,811 juta orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Selama selama satu tahun, lanjut dia, Ganjar masih meletakan dasar kebijakan, sehingga belum ada implementasi tindakan nyata.

“Secara angka dengan nilai skor 1-10, maka satu tahun pemerintahah Ganjar nilainya enam. Jadi kalau rapor tidak merah,” katanya.

Indikasi nilai enam itu, ujar Teguh, selain masalah kemiskinan, beberapa program yang telah dicanangkan gubernur belum terlaksana dengan baik, semisal tahun infrastruktur 2014.

Sebab fakta di lapangan infrastruktur jalan di beberapa daerah kondisinya masih terjadi kerusakan. Demikian pula dengan reformasi birokrasi di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Jateng belum berjalan sesuai harapan. “Reformasi birokrasi di Pemprov Jateng masih setengah-tengah,” tandasnya.

Berantas Pungli
Gebrakan-gebrakan yang dilakukan Gubernur, seperti mengungkap pungutan liar (pungli) di jembatan timbang yang dilakukan petugas Dinas Perhubungan Komunikasi, dan Informatikan (Dishubkominfo) Jateng , ujar Teguh, tidak membawa dampak berarti dalam perbaikan birokrasi.

“Kasus pungli masih terjadi di tempat lain. Hal ini karena penanganan tidak sampai menyentuh level pimpinan,” ungkapnya.

Dosen FISIP Undip ini menyarankan supaya ke depan pemerintahan Ganjar bisa efektif supaya memberdayakan peran Wakil Gubernur (Wagub), Haru Sudjatmoko.

Wagub menangani masalah internal Pemprov Jateng, sedang gubernur yang ekternal, ke luar melakukan lobi dengan pemerintah pusat untuk mendukung anggaran dan program Pemprov serta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke bawah.

”Ganjar bisa belajar dari duet Jokowi dan FX Rudy Hadyatmo saat menjadi Walikota dan Wakil Walikota Solo yang membawa Solo maju,” saran Teguh.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Jateng, A. Fikri Faqih menyatakan selama satu tahun pemerintahan Gubernur Ganjar masih melakukan penyesuaian. ”Belum masuk ke subtansi visi dan misi Gubernur,” ungkap dia.

Untuk itu pada tahun kedua dan seterusnya, politisi dari PKS ini meminta supaya gubernur bisa merelisasikan visi dan misi serta janji-janji pada kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2013, semisal pengadaan kartu nelayan dan petani.

Gubernur ke depan juga perlu melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan pemerintah kabupaten/kota guna mendukung program kerja Pemprov Jateng.

”Serta melakukan komunikasi yang baik dengan legislatif, jangan sampai ada rivalisasi antara Gubernur dan anggota DPRD Jatteng,” ujar Fikri.

Terpisah, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyatakan waktu satu tahun memang tidak cukup untuk membenahi Jateng.
Namun, menurut dia, paling tidak sudah memiliki gambaran yang telah dipersiapkan seluruhnya selama satu tahun.

”Saya memang berbenah di dalam dulu [Pemprov Jateng] bila sudah tertata, tahun ke dua sudah lari,” tandas dia ketika ditemui Espos di ruang kerjanya, Jumat sore (22/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya