SOLOPOS.COM - Mario Monti

PEJABAT BARU -- Pejabat baru perdana menteri Italia, Mario Monti berjalan melintasi pengawal kehormatan saat hendak berbicara dalam jumpa pers di Istana Quirinale, Roma, Minggu (13/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Roma (Solopos.com) – Para pemimpin baru pemerintahan di Italia dan Yunani kini harus berjuang mati-matian menyelamatkan negara mereka dari krisis moneter berkelanjutan yang berdampak pada kondisi mata uang tunggal Eropa, euro.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Di Italia, tanggung jawab berat ini diemban mantan komisaris Uni Eropa, Mario Monti, yang pada Minggu (13/11/2011) telah diminta Presiden Italia untuk membentuk pemerintahan, menggantikan Silvio Berlusconi yang mundur sehari sebelumnya. Monti harus bisa mengembalikan kepercayaan pasar bagi perekonomian Italia yang tanggungan utangnya sudah terlampau besar sehingga tak bisa lagi ditalangi oleh Uni Eropa.

Seperti apa kepercayaan pasar pada Monti akan terjawab pada reaksi yang bakalan ditunjukkan saat Kementerian Keuangan Italia hari ini waktu setempat menerbitkan surat utang negara senilai 3 miliar euro atau lebih kurang Rp 36,8 triliun. Surat utang ini akan berjangka waktu lima tahun. Dalam pelelangan surat utang pekan lalu, beban pinjaman pemerintah sudah meningkat lebih dari 6 persen dan terus meningkat melebihi kemampuan riil pemerintah untuk membayar pada jangka waktu yang lebih panjang.

Sementara di Yunani, pejabat baru perdana menteri, Lucas Papademos juga menghadapi tekanan yang lebih kuat dari para pemimpin Eropa lainnya serta IMF untuk melakukan reformasi perekonomian yang lebih tegas untuk menghindarkan kebangkrutan negara. Papademos adalah pengganti pejabat lama PM, George Papandreou, yang rencananya untuk menggelar referendum untuk memutuskan seperti apa komposisi formula untuk meminta talangan dana dari Uni Eropa telah mengundang ancaman dari UE untuk mengeluarkan Yunani dari zona mata uang euro.

Papademos seperti halnya Mario Monti adalah teknokrat ekonomi. Saat di Bank Sentral Yunani dirinya ikut terlibat dalam proses penggabungan negara itu ke dalam zona euro di tahun 2002. Tantangan terdekatnya adalah memenangi dukungan dari kabinetnya Rabu lusa sebelum berhadapan dengan para menteri keuangan zona euro di Brussels pada Kamis.

Senin ini waktu setempat para inspektur dari IMF, Bank Sentral Eropa dan Uni Eropa dijadwalkan tiba di Athena untuk mengawasi proses pengajuan dana talangan bagi Yunani. Negeri itu harus menjalani pemeriksaan ketat agar bisa mendapatkan dana talangan periode kedua sebesar 130 miliar euro atau Rp 1.598 triliun. Nilai ini setara dengan jumlah APBN Indonesia saat ini. Yunani juga harus berjuang untuk mendapatkan sisa dana talangan tahap pertama sebesar 8 miliar euro yang dibutuhkan untuk membayar surat utang negara yang sudah jatuh tempo.

bas/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya