Young
Senin, 20 Oktober 2014 - 12:34 WIB

PEMERINTAHAN BARU : Harapan Anak Muda, Pemerintah Jangan PHP! (Bagian II/Habis)

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JIBI/Solopos/Antara)

Joko Widodo dan Jusuf Kalla (JIBI/Solopos/Antara)

Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi memimpin Indonesia sebagai presiden dan wakil presiden, Senin (20/10/2014). Apa harapan kalangan anak muda terhadap pemerintah baru?
Advertisement

Dari kalangan pelajar, terlontar harapan mengenai pembangunan dunia pendidikan. Misalkan saja Widya Setya Ningroom, siswi Kelas X IIS 3 SMA Warga, Solo. Ia berharap pendidikan di Indonesia tidak hanya bisa dinikmati oleh rakyat yang tinggal di kota saja, tetapi bisa menyentuh kalangan masyarakat yang tinggal di pelosok-pelosok desa. Teman satu sekolahnya, Mahendro Aryo dari Kelas X Kimia 1 juga berharap adanya perubahan yang baik di dunia pendidikan. Menurutnya pendidikan Indonesia baru bisa dikatakan berhasil ketika berhasil melahirkan generasi-generasi yang bisa membanggakan negerinya.

Masalah kurikulum disoroti Afrizal Hakim, siswa SMAN 1 Solo. “Kalau saya sih inginnya sistem pendidikan itu diperbaiki dengan benar, jangan setiap ganti pemimpin atau ganti menteri pendidikan, kurikulum kita berubah,” ujarnya.

Rekannya, Nahim Ihza, berpendapat seorang presiden tidak boleh semena-mena menggunakan jabatnnya untuk melindungi pihak-pihak tertentu. “Yang baik didekati, yang buruk ya dijauhi, ya amar ma’ruf nahi munkar,” kata siswa Kelas XI IPA 7 tersebut saat ditemui di SMA Negeri 1 Surakarta.

Advertisement

Ayudityas Kristalita, siswi Kelas X SMAN 1 Karanganom, Klaten, menambahkan harapan soal pemerintahan yang tegas. “Semoga pemerintahan yang baru ini tidak labil dalam mengambil kebijakan untuk masa depan bangsa Indonesia,” katanya. Hal serupa diungkapkan Tiara Mahatmastuti, siswi Kelas XI SMAN 1 Klaten. “Pertahanan negara harus ditingkatkan dan korupsi harus dibumihanguskan!” tuturnya.

Sedangkan Dika Adityas Pratiwi, siswi SMAN 2 Klaten menilai pemerintahan saat ini semakin “menjijikkan.” Menurutnya, jabatan yang diperjualbelikan membuat manusia mengalami dehumanisasi. “Harapanku sih sederhana, enggak mau di-PHP [pemberi harapan palsu] sama pemerintah,” ungkapnya.

Masalah kepedulian pada rakyat kecil juga diangkat Manggleng, siswa Kelas XI SMK Tunggal Cipta, Manisrenggo, Klaten. Pemerintahan baru diharapkannya tak pernah absen memikirkan rakyat kecil.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif