SOLOPOS.COM - Konsumen membeli bahan bakar pertalite di SPBU Gumulan, Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jumat (14/8/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos/dok)

Solopos, JAKARTA–Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengusulkan penambahan kuota BBM subsidi jenis Pertalite dan solar kepada DPR sebagai strategi jangka pendek dalam menghadapi kenaikan harga minyak mentah dunia dan situasi politik global yang tak menentu.

Baca Juga: Siap-Siap, Menteri ESDM Segera Naikkan Harga Pertalite dan Solar

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Menurut Arifin, penambahan volume kuota Pertalite dan solar itu memperhatikan pemulihan ekonomi yang lebih cepat usai pandemi dan melebarnya disparitas harga antara BBM subsidi dengan nonsubsidi.

Ekspedisi Mudik 2024

“Situasi politik global telah menyebabkan harga minyak mengalami kenaikan di mana rata rata ICP Maret 2022 mencapai US$98,4 per barel. Angka ICP ini jauh di atas asumsi APBN yang hanya US$63 per barel,” ujar dia dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Arifin menyampaikan pemerintah berencana menambah kuota Pertalite sebanyak 5,45 juta kiloliter menjadi 28,50 juta kiloliter karena kelebihan kuota realisasi penyaluran sebesar 14% pada periode Januari sampai Maret 2022.

Baca Juga: Pengamat Sebut Pemberian BLT Pertalite dan Elpiji Saja Tidak Cukup

Sedangkan, penambahan kuota solar subsidi diusulkan sebesar 2,28 juta kiloliter menjadi 17,39 juta kiloliter. Pemerintah menambah kuota solar subsidi karena BBM jenis ini juga mengalami kelebihan kuota realisasi penyaluran sebanyak 9,49% periode Januari sampai Maret 2022 akibat peningkatan aktivitas pertambangan dan perkebunan.

Pada APBN 2022, volume kuota Pertalite sebanyak 23,05 juta kiloliter dengan angka realisasi 6,48 juta kiloliter sampai dengan 2 April 2022, sehingga menyisakan 16,57 juta kiloliter. Sedangkan volume kuota solar subsidi sebanyak 15,10 juta kiloliter dengan realisasi penyaluran mencapai 4,08 juta kiloliter dan menyisakan 11,02 juta kiloliter.

Baca Juga: Sopir Truk Mumet Beli Solar Dibatasi dan Stok Kadang Habis

Menteri Arifin menyatakan bahwa pemerintah akan menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi BBM terutama saat periode Ramadan dan Idulfitri. “Kami lakukan pengawasan dan penindakan penyalahgunaan BBM serta memaksimalkan fungsi digitalisasi SPBU,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya