SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Rachman/JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi (Rachman/JIBI/Bisnis Indonesia)

JAKARTA–Kementerian Perumahan Rakyat mengusulkan pembangunan 50 twin blok rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk multiyears kontrak 2013-2014 dengan anggaran Rp58,2 miliar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan selain itu, Kemenpera juga mengusulkan pembangunan rusunawa sebanyak 103 twin blok pada 2013 dengan anggaran Rp935,12 miliar. Dua twin blok yang diusulkan dibangun untuk penataan Kali Ciliwung pada 2013, lanjutnya, diusulkan dengan anggaran Rp475,32 miliar.

“Pada tahun ini kami berusaha untuk dapat menargetkan terbangunnya rusun sebanyak 212 twin blok yang terdiri dari 127 twin blok untuk single year kontrak dengan waktu penyelesaian akhir tahun ini dan 85 twin blok untuk multi years kontrak 2012-2013,” tutur Djan seperti dikutip dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Rabu (28/11/2012).

Asisten Deputi Penyediaan Rumah Susun dan Rumah Tapak Kementerian Perumahan Rakyat Lukman Hakim menuturkan saat ini pengajuan pembangunan rusunawa dari kota-kota besar di Tanah Air cukup besar.

“Saat ini kami memang lebih memfokuskan untuk membangun rusunawa. Ada lebih dari 300 pengajuan pembangunan rusunawa dari kota-kota besar di Indonesia, jumlah yang sangat besar,” ujarnya.

Pimpinan Rapat Kerja Komisi V DPR Mulyadi menuturkan Komisi V meminta Kemenpera melakukan pengawasan lebih ketat pada pelaksanaan pembangunan rusun tahun ini.

“Komisi V meminta Kemenpera untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pelaksanaan pembangunan rusun pada 2012, diantaranya memastikan bahwa rusun yang dibangun sesuai dengan SK [surat keputusan] menteri yang telah dikirim ke DPR RI,” kata Mulyadi.

Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat Iskandar Saleh menuturkan perlunya optimalisasi pemanfaatan aset terbangun oleh pemda dan masyarakat. Selain itu, diperlukan penyerahan aset rusunawa kepada pemda agar mereka bisa segera memanfaatkan bangunan vertikal tersebut.

Deputi Bidang Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat Pangihutan Marpaung sebelumnya mengatakan saat ini desain bangunan rusunawa diubah dari sebelumnya 6 lantai menjadi 3 lantai.

Menurutnya, hal tersebut karena berdasarkan hasil survei 70% jumlah unit rusunawa yang berada di lantai 4, 5, dan 6 banyak yang kosong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya