SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Pemerintah berupaya memenuhi 100 persen biaya operasional sekolah (BOS) nonpersonalia. Pemenuhan biaya, yang semula dianggarkan pada tahun depan, direncanakan akan dipercepat mulai awal tahun ajaran baru ini.

Selama ini, 70 persen dari biaya ini ditopang melalui dana BOS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal saat memberikan keterangan pers di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Rabu (6/7/2011).

Hadir mendampingi Sekretaris Jenderal Kemendiknas, Dodi Nandika; Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemendiknas, Suyanto; Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemendiknas, Baedhowi dan WKS Inspektur Jenderal Kemendiknas; Wukir Ragil.

Fasli menyampaikan sisa pemenuhan 30 persen anggaran sudah dimasukkan ke dalam pagu indikatif untuk disediakan pada 2012. Hal ini, kata dia, sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah dan tahap awal pembahasan dengan Komisi X.

“Tetapi karena Presiden dan Menkokesra melihat ini penting, ada arahan supaya kalau ada peluang dipercepat sejak awal tahun ajaran baru ini,” imbuhnya.

Saat ini, Kemendiknas menunggu arahan lebih lanjut dari Wakil Presiden sebagai Ketua Komite Pendidikan dan Menkokesra sebagai Ketua Harian. “Nanti  beliau akan membuat pernyataan-pernyataan, yang artinya 30 persen ini harus secepatnya,” imbuh Fasli.

Fasli menjelaskan untuk memenuhi 100 persen biaya operasional pendidikan melalui BOS pada 2012 dibutuhkan hampir Rp 7,5 triliun dana tambahan. Dia menyebutkan, jika dimajukan pada Juli-Desember tahun ini maka diperlukan tambahan Rp 3,7 triliun agar memenuhi 100 persen biaya operasional sekolah secara nasional.

Biaya operasional pendidikan meliputi biaya operasional personalia dan nonpersonalia. Adapun biaya operasional personalia meliputi gaji dan tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan. Sementara biaya nonpersonalia diantaranya meliputi alat tulis sekolah, alat dan bahan habis pakai, pemeliharaan dan perbaikan serta biaya pelaporan.

Fasli menyebutkan dana BOS pada awal 2006 sebanyak Rp 5 triliun. Jumlahnya, imbuh dia, kini meningkat menjadi Rp 16 triliun dan dengan tambahan BOS dari Kementerian Agama maka total keseluruhan Rp 20 triliun.

“Kami berharap di SD dan SMP semua biaya operasi nonpersonalia ini harus tuntas ditangggung oleh dana BOS,” ujarnya.

(nad/*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya