SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], – Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Mohammad Jumhur Hidayat mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri pasca-hukuman mati terhadap tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi, Ruyati binti Sutabi. Jumhur telah menghubungi Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur. Saat itu, Gatot menjelaskan KBRI akan melayangkan nota diplomatik kepada pemerintah Arab Saudi, Senin (20/6), untuk mempercepat proses pemulangan Ruyati ke Indonesia.

Ruyati dihukum mati setelah dituduh membunuh majikannya, Khairiyah binti Hamid Mijlid. Dalam pengadilan tingkat pertama di Mahkamah Am pada 3 dan 10 Mei 2010, Ruyati mengaku membunuh korban setelah bertengkar akibat keinginannya untuk pulang tak dikabulkan. Pengadilan di Mahkamah Tamyiz pun akhirnya mengesahkan hukuman qishash (mati) bagi Ruyati pada 14 Juli 2010. Keputusan Mahkamah Tamyiz ini diperkuat oleh Mahkamah Agung Arab Saudi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Jumhur, perwakilan RI melalui Konsulat Jenderal RI di Jeddah telah mengupayakan pemaafan dari ahli waris melalui kewenangan Lembaga Pemaafan (Lanjatul ‘Afwu) Aran Saudi. Namun, ahli waris majikan Ruyati menolak memberikan maaf. Setelah dihukum pancung oleh pemerintah Arab Saudi pada hari Sabtu (18/6), jenazah Ruyati langsung dimakamkan di Mekkah. Namun, pihak keluarga yang tak pernah diberitahu perihal eksekusi ini meminta jenazah Ruyati dipulangkan ke Indonesia. [vivanews/lia]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya