SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku telah mengirimkan tim untuk mengambil beberapa sampel jeruk impor asal China. Hal ini terkait adanya dugaan kandungan residu zat kimia berlebih pada produk buah Negeri Tirai Bambu tersebut.

“Tim sedang di lapangan untuk mengambil sampel jeruk impor tersebut, untuk keperluan uji lab,” kata Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini kepada detikFinance, Kamis (12/5/2011).

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Sayangnya, Banun tak mau merinci lokasi mana saja yang menjadi tempat pengambilan sampel jeruk-jeruk impor tersebut. Menurutnya, tim ini berada dibawah koordinasi Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementan. “Mohon ditanyakan ke direktur mutu dan standarisasi,” katanya.

Direktur Mutu dan Standarisiasi Kementan Ditjen PPHP Budi Garjita saat dihubungi terpisah mengatakan adanya dugaan tersebut telah direspons oleh pemerintah. Ia juga mengaku dugaan tersebut belum spesifik lokasinya.

Menurutnya, secara ketentuan Balai Karantina seharusnya buah-buahan semacam itu tak mungkin lolos ke pasar karena sudah melalui tahap pemeriksaan. “Kita akan tetap respons,” katanya.

Budi mengaku soal kandungan residu kimia berlebih pada buah-buahan impor sempat ditemukan pada tahun 2010 lalu oleh Badan Karantina. Temuan itu sudah disikapi dengan mereekspor kembali buah-buahan impor tersebut ke negara asalnya. “Nanti setelah ada hasilnya akan kita sampaikan,” kata Budi.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya