SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Pemerintah bakal menurunkan harga eceran tertinggi beras menjadi Rp8.950/kg setelah sebelumnya berada di angka Rp9.450/kg. Mampukah pemerintah menentukan harga beras serendah itu?</p><p>Menteri Enggartiasto Lukita mengatakan keputusan penurunan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/490/910536/harga-beras-sukoharjo-berangsur-turun-di-bawah-het" target="_blank">harga eceran tertinggi</a> (HET) harga beras tersebut sesuai dengan keputusan dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hal itu juga sesuai arahan Presiden Jokowi untuk terus menekan harga.</p><p>"Kemarin sudah kita putuskan juga dalam Rakor Kemenko harga [eceran tertinggi] di Rp8.950/kg. Jadi HET [dari] Rp9.450/kg akan kita turunkan [menjadi] Rp8.950/kg sesuai dengan arahan presiden yang meminta harga terus diturunkan," kata Mendag seusai kunjungan pasar di Kuta Selatan, Bali, akhir pekan lalu.</p><p>HET beras kualitas medium dan premium sebelumnya diatur dalam Peraturan <a href="http://news.solopos.com/read/20180524/496/918117/170.000-ton-beras-impor-tahap-2-banjiri-pasar-indonesia" target="_blank">Menteri Perdagangan</a> No 57/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras. Beleid tersebut mengatur HET mencapai Rp9.450/kg untuk wilayah Jawa, Sumatra Selatan, dan Bengkulu.</p><p>Selama ini setidaknya berdasarkan Pusat Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) mencatat harga beras mediun berada di atas Rp11.850/kg per 25 Mei. Sementara di pusat grosir Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) untuk varietas IR 64 II seharga Rp9.675/kg.</p><p>Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (ITB) Dwi Andreas Santosa mengatakan langkah tersebut tidak rasional. Penurunan harga dinilai akan semakin mencederai petani karena terus menekan harga.</p><p>"Ketika HET untuk wilayah produksi [beras yakni Jawa Bengkulu dan Sumatra Selatan] Rp9.450/kg pada Agustus 2017 lalu, harga rata-rata nasional saat ini saja Rp10.616/kg. Sehingga penempatan HET sudah tidak rasional," katanya kepada <em>Bisnis/JIBI</em>, Minggu (27/5/2018).</p><p>Menurutnya pemerintah akan sulit menentukan harga <a href="http://news.solopos.com/read/20180524/496/918117/170.000-ton-beras-impor-tahap-2-banjiri-pasar-indonesia" target="_blank">penjualan beras</a>. Pasalnya pemerintah hanya mampu menguasai 5% sampai 9% stok beras nasional. Sehingga intervensi tersebut tidak dapat dilakukan.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya