Jakarta (SPFM), Anggota Komisi VII DPR RI Romahurmuziy menilai, pemerintah terkesan tidak serius dalam menyikapi perintah Undang-Undang, tentang APBN 2011, yang mengatur tentang BBM bersubsidi. Romy Senin (28/7) mengatakan, perkembangan terakhir, pemerintah justru mementahkan semua hasil kajian tim.
Menurut Romy, ketidakseriusan pemerintah, terlihat saat Rapat kerja November 2010, antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan komisi VII. Saat itu , pemerintah meminta waktu untuk menuntaskan kajian. Romy menilai selama ini presiden lebih banyak menimbang risiko politik, sedangkan pembantu presiden lebih menimbang risiko ekonomi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Romy menilai, jika harga BBM subsidi tidak dinaikkan, subsidi membengkak dan tetap salah sasaran. Oleh karena itu, dia menyarankan, agar pemerintah menaikkan harga premium dan solar secara terbata antara Rp 500- Rp 1.500 per liter pada Mei mendatang. [dtc/hen]