SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bangkok--Para pengunjuk rasa pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra menawarkan dialog dengan diawasi PBB kepada pemerintah Thailand. Namun, tawaran itu langsung ditolak oleh pemerintah.

Seperti dikutip dari reuters, Minggu (16/5), demonstran “Red Shirts” ingin berdialog untuk mengakhiri tiga hari bentrokan mematikan antara mereka dan tentara. Namun, itu bila tentara setuju untuk melakukan gencatan senjata.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebaliknya, pemerintah Thailand terang-terangan menuduh Thaksin merupakan pemodal utama di balik aksi demonstrasi di Bangkok. Mereka yakin Thaksin kini berada di Montenegro untuk menghindari hukuman penjara.

Pemerintah juga mengancam akan memblokir transaksi keuangan di bank-bank Thailand yang berhubungan dengan Thaksin. Itu bila ditemukan indikasi adanya dana yang tersalur ke para pengunjuk rasa kaos merah.

Sementara itu, tentara Thailand membantah akan menerapkan jam malam di Bangkok. Pemberlakuan jam malam itu hingga saat ini belum diperlukan dan akan merepotkan.

“Belum diperlukan untuk menerapkan jam malam meskipun itu akan membantu pihak berwenang untuk membedakan orang-orang dari para teroris,” kata Letnan Jenderal Aksara Kerdphol.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya