SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pemerintah masih berupaya agar PT Aneka Tambang (ANTAM) tbk tetap masuk dalam konsorsium pembelian 14 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT). Tiga opsi disiapkan agar BUMN itu tetap bisa memiliki saham Newmont.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi, Bambang Setiawan di Gedung Departemen ESDM, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (17/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya udah bikin opsi-opsi antam mungkin bisa masuk kembali. Ada tiga opsi tapi opsinya apa itu masih  rahasia,” kata Bambang tanpa bersedia menyebutkan opsi-opsinya.

Bambang menyatakan, pihaknya akan terus menjadi fasilator antara konsorsium Pemda NTB dengan Antam. Bahkan Bambang berencana akan melakukan pembicaraan lanjutan dengan Antam terkait hal ini.

“Kalau saya masih pertemukan mereka berarti saya lihat masih ada peluang. Kita coba-coba, mudah-mudahan berjodoh gitu,” ungkapnya.

Jika kata sepakat sudah tercapai, Bambang menambahkan, maka Antam akan kembali masuk dalam proses divestasi 14 persen saham Newmont tersebut.

“Konsorsium itu ada namanya perusahaan Daerah  Maju Bersaing dan Multicapital, kalau sepakat Antam masuk ke konsorsium mereka dan ambil berapa persen,” tandasnya.

Seperti diketahui, Antam secara resmi mengumumkan mundurnya BUMN tersebut dari divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Antam tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan Pemda NTB selaku pemimpin konsorsium pembeli saham divestasi Newmont.

Antam mengaku telah melakukan perundingan dengan Pemda NTB selaku lead konsorsium untuk pembelian saham divestasi tahun 2006-2010 sebanyak 31%. Dalam negosiasinya, Pemda NTB menawarkan jatah Pemda NTB sebanyak 25% (dari total jatah divestasi 31%), sementara 75% sisanya dibagi untuk Antam 37,5% dan Multicapital 37,5%.

Sementara berdasarkan kajian strategi bisnis Antam, BUMN tersebut mengajukan skema pembelian minimal 15,5% atau 50% dari keseluruhan jatah divestasi 2006-2010 yang sebanyak 31%.

Untuk divestasi 10% Antam sendiri kemarin telah diselesaikan oleh Pemda NTB dibantu oleh anak usaha Bakrie Capital dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dengan harga US$ 391 juta.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya