SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 6,75 juta dengan perolehan devisa mencapai US$ 6,75 miliar pada tahun 2010.

Berdasarkan data Kantor Kementeriaan Koordinator (Menko) Pereekonomian yang dikutip detikFinance, Selasa (5/1) menyebutkan, untuk pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) diproyeksikan sekitar 230 juta perjalanan dengan pengeluaran  wisnus mencapai Rp 138 triliun.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Diharapkan untuk tahun 2010 Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sektor pariwisata terhadap PDB nasional sekitar 4,8% dan dapat menyerap 7,7 juta orang tenaga kerja tahun ini,” demikian data dari kantor Menko Perekonomian tersebut.

Target lainnya yang diharapkan dapat disumbangkan sektor pariwisaata tahun 2010 adalah meningkatnya mutu pelayanan melalui pengembangan standarisasi pariwisata dengan 5.000 orang yang bersertifikasi, meningkatnya Sadar Wisata dan Sapta PEsona melalui terbentuknya 200 kelompok Sadar Wisata dan Partisipasi Masyarakat, serta berkembangnya pariwisata berbasi pedesaan sebanyak 200 desa wisata melalui PNPM Mandiri Pariwisata.

Sementara untuk tahun 2009, kunjungan wisatawan mancanegara berdasarkan data sementara mencapai 6.459.000  meningkat 0,4% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 6.429.027 orang.

Devisa yang dihasilkan pada tahun 2009 sebesar US$ 6,4 miliar atau mengalami penurunana  sebesar 12,3% dari tahun 2008 sebesar US$ 7,3 miliar. Hal ini disebabkan  menurunnya pengeluaran per wisman per kunjungan pada tahun 2009 sebesar US$ 995,93 dibandingkan pada tahun 2008 sebesar US$ 1.178,54 dan menurunnya rata-rata lama tinggal wisman pada tahun 2009 sekitar 7,69 hari dibandingkan pada tahun 2008 sebesar 8,58 hari.

Sedangkan perjalanan wisatawan nusantara pada tahun 2009 diharaplan mencapai 229,95 juta perjalanan, dengan jumlah pengeluaran Rp 128,77 triliun atau meningkat sebesar 2,18% dari tahun 2008 sebesar 225,04 juta perjalanan.

Pembangunan pariwisata sepanjang 2009 memang mengalami beberapa tantangan yaitu terjadinya krisis ekonomi dunia dan adanya tragedy bom di hotel JW Marriot di Kawasan Mega kuningan Jakarta pada 17 Juli lalu.

Dampak yang muncul dari keadaaan tersebut antara lain yaitu telah merubah perilaku wisatawan mancanegara yang cenderung mengadakan perjalanan dari pasar jarak jauh ke pasar menengah dan pendek, dan menurunnya daya beli calon wisatawanyang berimplikasi pada turunnya tingkat pengeluaran dan lama tinggal wisatawan.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya