SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta — Pemerintah mengaku tak berdaya atas meroketnya harga cabai akhir-akhir ini, kecuali menjaga distribusinya tetap lancar. Kenaikan cabai seperti biasa terjadi karena curah hujan yang tinggi sehingga membuat produksi cabai berkurang drastis.

“Cabai karena musim hujan mempengaruhi panen cabai dan tidak banyak yang bisa dilakukan untuk cabai. Kita harus cek supaya tidak ada gangguan distribusi,” kata Mari usai rapat di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (21/12).

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Mari juga mengatakan, kenaikan harga cabai ini terkait menjelang Natal dan Tahun Baru. Ia berharap kenaikan harga cabai maupun beberapa kebutuhan pokok lainnya tidak berlangsung lama karena pengaruh Natal terhadap harga kebutuhan pokok tak separah pada saat puasa dan lebaran.

“Cabai tidak bisa impor karena tidak tahan lama,” ujarnya.

Seperti diketahui, harga cabai satu pekan terakhir di banyak daerah sudah mencapai harga yang sangat tinggi. Khususnya untuk capai rawit merah sudah menembus diatas Rp 50.000 per kg, hal ini pun terjadi dengan cabai merah kriting.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya