SOLOPOS.COM - Ilustrasi Motor Listrik (Solopos)

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah menargetkan tahun ini dapat mengonversi 1.000 kendaraan dinas yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Hal itu demi mempercepat ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, peta jalan KBLBB akan mengikuti Grand Strategi Energi Nasional dengan target pencapaian kendaraan listrik roda dua pada 2030 sebanyak 13 juta unit.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Jumlah itu diharapkan dapat dipenuhi oleh sepeda motor listrik baru dan hasil konversi dari sepeda motor konvensional berbasis BBM. “2021 Kementerian ESDM melaksanakan program uji coba konversi 100 unit kendaraan operasional dinas, dan pada 2022 Kementerian ESDM menargetkan konversi sepeda motor listrik 1.000 unit yang berasal dari BUMN, pemerintah daerah, kementerian/lembaga pemerintah pusat, dan masyarakat,” ujarnya, Jumat (28/1/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Honda Daftarkan Motor Listrik U-GO di Indonesia, Rilis Kapan?

Dia menjelaskan strategi pemerintah untuk menggenjot program tersebut adalah dengan menekankan manfaat yang akan diperoleh langsung oleh pengguna kendaraan listrik.

Menekan Biaya Operasional

Lebih lanjut, Dadan memerinci penggunaan kendaraan listrik roda dapat menekan biaya operasional sekitar Rp2,78 juta per tahun, belum termasuk biaya penggantian oli. Di samping itu, dari sisi kenyamanan pengguna juga kan diprioritaskan agar sepeda motor listrik hasil konversi mempunyai kinerja dan kenyamanan  sama atau lebih baik ketimbang sepeda motor konvensional.

Kenyamanan pengguna itu akan diimplementasikan dalam kecepatan kendaraan, kemudahan pengoperasian, perawatan, dan ketersediaan suku cadang. Sebelumnya, Kementerian ESDM mengusulkan agar program konversi kendaraan konvensional berbasis BBM ke kendaraan listrik menjadi mandatori bagi kementerian dan lembaga lainnya.

Baca juga: Pabrik Volta Semarang Targetkan 5.000 Unit Motor Listrik Tiap Bulannya

Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani mengatakan pemerintah menargetkan 6 juta kendaraan roda dua dapat dikonversi hingga 5 tahun mendatang. Untuk mencapainya, Kementerian ESDM akan mengusulkan program konversi menjadi mandatori bagi kendaraan operasional kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah, yang dianggarkan dalam APBN.

“Berdasarkan data awal, sepeda motor kendaraan operasional di kementerian dan lembaga sebagian besar diperoleh dari periode 2000–2010 dan 2010–2019. Kendaraan yang dibidik untuk dikonversi adalah sepeda motor BBM kendaraan operasional layak jalan dengan nilai buku Rp0,” jelasnya.

Dia menambahkan untuk mencapai target prototipe 1.000 unit sampai dengan 6 juta kendaraan, kementerian/lembaga dapat mempelopori program ini dengan anggaran antara Rp9 juta hingga Rp10 juta per unit.

Baca juga: Bob-e Motor Listrik Bertampang Sangar dari Ignitron Motorcorp

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya