Haji
Sabtu, 21 November 2009 - 16:23 WIB

Pemerintah pastikan pelaksanaan wukuf di Arafah lancar

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Makkah–Pemerintah optimistis wukuf di Arafah untuk jamaah haji Indonesia akan berjalan lancar. Persiapan yang dilakukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dinilai sudah matang.

Wukuf yang menjadi puncak ibadah haji akan diselenggarakan 26 November mendatang. Pada saat itu sekitar tiga juta jamaah dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Padang Arafah.

Advertisement

“Bukan bermaksud mendahului Yang di Atas, namun optimisme perlu. Dan sejauh ini memang tidak ada kendala yang berarti,” ujar Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali.

Hal itu disampaikan Menag usai rapat koordinasi persiapan wukuf bersama Menkokesra Agung Laksono dan PPIH 1430 H di Makkah, Jumat (20/11) waktu setempat.

Advertisement

Hal itu disampaikan Menag usai rapat koordinasi persiapan wukuf bersama Menkokesra Agung Laksono dan PPIH 1430 H di Makkah, Jumat (20/11) waktu setempat.

Menurut Menag, PPIH dengan bekal pengalaman tahun-tahun sebelumnya telah menyiapkan segala hal terkait pelaksanaan wukuf. Termasuk mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin muncul.

“Persiapan yang dilakukan cukup detail. Untuk mengantisipasi jamaah keliru jalan misalnya, dilakukan secara berlapis melalui pos-pos yang akan memantau dan mengarahkan pergerakan jamaah,” jelas Menag.

Advertisement

“Penyelenggaraan haji ini termasuk dalam program 100 hari pemerintahan SBY-Boediono. Pemerintah memberi perhatian serius,” kata Agung.

Dalam rapat tersebut, selama di Arafah hingga Mina, jamaah akan mendapatkan makanan secara prasmanan diselingi satu kali pemberian makanan dalam kotak saat di Muzdalifah.

“Dengan sistem prasmanan, makanan yang tersaji lebih segar, jamaah juga lebih leluasa memilih dan mengambil jenis makanan sesui selera,” ujar Pengawas Katering Armina Sri Ilham Lubis.

Advertisement

Meski penyajiannya menggunakan model prasmanan, namun menurut Sri, jamaah tidak perlu mengantre lama saat hendak makan. Sebab, jadwal makan akan digilir per rombongan dengan jumlah jamaah per rombongan terdiri atas 45 orang.

Kepala Satuan Operasi Arafah-Mina (Armina) PPIH Abu Haris juga memaparkan, sekitar 200 ribu jamaah Indonesia akan diangkut menuju tempat Padang Arafah menggunakan bus mulai 25 November. Di Arafah, jamaah akan menempati tenda yang dikelompokkan menjadi 70 maktab. Setiap maktab menampung 2.500 hingga 3 ribu jamaah.

Pada puncak pelaksanaan wukuf 26 November mendatang, jamaah akan tinggal di Arafah hingga Magrib. Usai Magrib, jamaah diangkut dengan bus menuju Muzdalifah yang berjarak 9 km dari Arafah. Untuk itu, penyelenggaraan haji Arab Saudi hanya akan menggunakan bus. Jumlahnya 7-8 bus per maktab atau satu bus untuk sekitar 450 jamaah dengan sistem Taraddudi.

Advertisement

“Bus itu akan bergerak bolak-balik Arafah-Muzdalifah. Teknik ini sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir dan lancar,” ujar Haris.

Di Muzdalifah, jamaah akan menjalani prosesi mabit (menginap). Selanjutnya, jamaah bergeser menuju Mina yang berjarak sekitar 6 km dari Muzdalifah. Di Mina, jamaah akan tinggal 3-4 hari di tenda-tenda tahan api untuk prosesi melempar Jamarat.

“Jamarat sekarang sudah lima lantai dan dilengkapi teknologi canggih, ada 10 pintu masuk dan 12 pintu keluar. Jadwal lempar Jamarat diatur untuk setiap negara sehingga jamaah bisa melempar Jamarat dengan mudah,” jelas Haris.

dtc/isw

Advertisement
Kata Kunci : Arafah Wukuf
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif