SOLOPOS.COM - Deputi Peningkatan Prestasi Olah Raga Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Djoko Pekik Irianto. dokJIBI/SOLOPOS/Antara
Deputi Peningkatan Prestasi Olah Raga Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Djoko Pekik Irianto. dokJIBI/SOLOPOS/Antara
SOLO –Pemerintah Indonesia optimistis konflik sepak bola berupa munculnya dualisme kepengurusan dan dualisme kompetisi dapat mereda setelah dilangsungkan KLB PSSI di Jakarta beberapa hari kemarin. Ke depan, pemerintah masih berusaha untuk mengajak seluruh elemen sepak bola berembuk bersama memajukan sepak bola di Indonesia.
Demikian ditegaskan Deputi Peningkatan Prestasi Olah Raga Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Djoko Pekik Irianto, saat ditemui wartawan di GOR Sritex Arena Solo, Jumat (22/3). Pemerintah berharap hasil pembahasan bersama dapat menemukan solusi yang bersifat win-win solution. Sehingga, tak ada lagi barisan sakit hati yang mencoba merongrong kesatuan sepak bola di Indonesia.
“Yang harus dilakukan ke depan adalah apa langkah berikutnya agar tidak ada lagi pihak-pihak yang tersakiti. Upayanya dengan mengajak berembuk. Prinsipnya, jangan sampai ada perpecahan lagi,” katanya.
Disinggung tentang penyatuan kompetisi di tahun 2014, Djoko Pekik menyerahkan hal tersebut kepada PSSI. Satu hal yang harus dipatuhi, yakni menciptakan suasana kondusif dan menghindari adanya perpecahan.
“Kalau soal kompetisi tahun 2014 akan diikuti 18 tim SIL dan empat tim IPL itu terserah mereka [PSSI]. Kami tak harus include [intervensi] soal itu. Kami hanya sebatas memantau,” katanya.
Ditanya soal kekuatan Timnas Merah-Putih saat ini, Kemenpora berharap anak asuh Rahmad Darmawan (RD) dapat berjuang maksimal menghadapi Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) Jakarta, Sabtu (23/3). Dirinya meyakini, kekuatan Timnas Garuda saat ini sudah sangat bagus.
“Saya pikir, semua komponen di Indonesia sangat mendukung perjuangan Timnas Indonesia besok [hari ini],” katanya.
