SOLOPOS.COM - Ilustrasi Beasiswa (pelajarindonesia.org)

Pemerintah mengobral beasiswa untuk 1.000 dosen di Tanah Air.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) meluncurkan beasiswa dalam negeri untuk 1.000 dosen yang mengajar di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebanyak dua beasiswa yang diluncurkan yakni Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) dan Beasiswa Afirmasi untuk Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB).

“Pendaftarannya dibuka pada 5 Juni sampai 30 Juni 2017,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti, Ali Ghufron Mukhti di Jakarta, Senin (5/6/2017).

Kuota yang diberikan yakni 1.000 penerima untuk BPP-DN dan 150 penerima beasiswa Afirmasi PTNB. BPP-DN diperuntukkan dosen yang telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) dan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor.

Kemenristekdikti juga meluncurkan beasiswa afirmasi untuk dosen tetap pada PTNB yang telah memiliki NIDN atau NUPN serta dosen yang belum memiliki NIDN di lingkungan Kemenristekdikti. “Beasiswa ini diperuntukkan magister [S2]. Durasi beasiswa selama empat semester.”

Tujuan pemberian beasiswa (BPP-DN) dan Afirmasi PTNB untuk meningkatkan kualitas dosen. Saat ini, Indonesia mengalami berbagai persoalan dosen seperti masih banyaknya dosen yang sarjana serta jumlah doktor dan guru besar yang masih kurang dari batas minimal.

Berdasarkan Undang-undang Guru dan Dosen, 10 tahun sejak disahkan tidak ada lagi dosen yang berpendidikan sarjana atau minimal pascasarjana. Faktanya jumlah dosen yang masih sarjana mencapai 34.393 orang.

Kemenristekdikti juga meluncurkan beasiswa Program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) yang diperuntukkan lulusan sarjana yang memenuhi kualifikasi menjadi seorang doktor dengan masa pendidikan selama empat tahun.

Pada program ini sarjana unggul tersebut dituntut menghasilkan minimal dua publikasi hasil riset di jurnal internasional.

“Fasilitas pendanaan beasiswa PMDSU berupa hibah penelitian untuk mahasiswa senilai Rp50 juta- Rp60 juta per tahun dan mendapat bimbingan penulisan publikasi ke luar negeri. Bagi promotor, mereka akan difasilitasi kerja sama SAME PMDSU ke perguruan tinggi atau lembaga luar negeri,” jelas dia.

Tak hanya itu, tersedia juga beasiswa dosen ke luar negeri yakni dilakukan melalui skema Dikti Funded Fulbright ke Amerika Serikat (AS) untuk 50 penerima, OeAD dengan Austria untuk 10 penerima, dan Newton Fund dengan Inggris untuk delapan penerima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya