SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah memutuskan untuk memajukan jadwal pelaksanaan ujian nasional (UN) 2019 menjadi Maret. Tahun sebelumnya UN digelar April.

Berdasarkan surat edaran (SE) 0101/SDAR/BSNP/XI/2018, Kamis (29/11), Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menetapkan POS Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan UN 2019. Penetapan POS tersebut dimuat dalam Keputusan BSNP No. 0048/P/BSNP/XI/2018 (untuk POS USBN) dan No. 0047/P/BSNP/XI/2018 (untuk POS UN).

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Kebijakan USBN dan UN 2019 secara umum tidak jauh berbeda dengan kebijakan USBN dan UN 2018. Perbedaan ada pada proyeksi jumlah peserta dan jadwal ujian,” ucap Ketua BSNP Bambang Suryadi dalam laman bsnpindonesia.org, Senin (3/12/2018)

Terkait soal, tambah Bambang, USBN menggunakan soal pilihan ganda sebanyak 90 persen dan soal uraian 10 persen. Masih ada soal dari pusat sebanyak 20-25 persen. Sisanya, 75-80 persen soal USBN disusun masing-masing guru di satuan pendidikan yang dikonsolidasikan MGMP/KKG/Forum Tutor/Pokja Pondok Pesantren Salafiyah.

Soal UN 100 persen disiapkan pemerintah pusat. Semua soal dalam bentuk pilihan ganda, kecuali matematika SMA/MA, SMK/MAK, dan Paket C/Ulya yang terdiri atas pilihan ganda dan isian singkat. Demikian juga soal yang berorientasi pada penalaran tingkat tinggi (HOTS) masih diterapkan dalam UN 2019.

“UN 2019 sedikit bergeser ke depan dibandingkan 2018. UN 2018 dimulai April, sedangkan UN 2019 ini dimulai Maret. Pergeseran karena menyesuaikan waktu Ramadan yang diproyeksikan mulai 5 Mei 2019,” ujar Bambang.

UN SMK/MAK 2019 dilaksanakan pada 25-28 Maret 2019, sedangkan UN SMA/MA pada 1,2, 4, dan 8 April 2019. UN Program Paket C/Ulya pada 12-16 April 2019. UN SMP/MTs pada 22-25 April 2019, sedangkan UN Program Paket B/Wustha pada 10-13 Mei 2019.

Bambang menambahkan moda pelaksanaan UN 2019 adalah dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sesuai hasil rapat koordinasi dengan Balitbang dan Direktorat terkait di Kemendikbud dan Kementerian Agama, untuk SMA/MA, SMK, dan Paket C ditargetkan 100 persen UNBK. Sedangkan untuk jenjang SMP ditargetken 85 persen UNBK, dan jenjang MTs serta Paket B ditargetkan 100 persen UNBK.

POS UN 2019 juga memuat kebijakan pelaksanaan UN di daerah terdampak gempa, yaitu daerah Lombok dan Sulawesi Tengah. Ada kebijakan khusus untuk pelaksanaan UN di daerah terkena dampak gempa. Secara teknis, Direktorat terkait dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah dan akan terus berkoordinasi dengan daerah terdampak gempa.

Sekretaris BSNP Kiki Yuliati mengatakan POS USBN dan UN telah diedarkan ke Dinas Pendidikan Provinsi, LPMP, Kanwil Kemenag, Balitbang, dan Direktorat terkait di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama. Selanjutnya BSNP bersama Balitbang akan melaksanakan sosialisasi kebijakan USBN dan UN 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya