SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)--Pemerintah melalui Kementerian ESDM minta Pertamina tidak menaikkan elpiji 12 kg agar perekonomian tanah air tidak terganggu. Pertamina diminta sabar menunggu hingga saatnya tepat.

Demikian disampaikan Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo saat ditemui disela acara World Economic Forum (WEF) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Minggu (12/6/2011). “Kita tidak bisa semudah itu memutuskan, memang waktu itu ada permintaaan Pertamina (menaikkan elpiji 12 Kg) tapi kami minta jangan, tahan dulu,” ujar Ecita

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan demikian, lanjut Evita, Pertamina tetap harus menanggung kelebihan anggaran untuk menahan harga LPG 12 kg tersebut. “Karena nantinya dapat mempengaruhi ekonomi. Untuk saat ini masih Pertamina yang urus kekurangannya,” kata Evita

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti diketahui, pada Rapat Dengar Pendapat beberapa waktu lalu antara Pertamina dan Komisi VII DPR RI, dilaporkan bahwa Pertamina alami kerugian untuk tabung LPG 12 Kg senilai Rp 1 triliun pada triwulan pertama 2011. Dan kerugian akan mencapai Rp 4,7 triliun sampai akhir 2011.

Dibandingkan dengan tahun lalu, selama 2010 Pertamina alami kerugian hingga Rp 3,2 triliun. Sejauh ini, Pertamina masih menahan harga LPG 12 Kg tersebut. Pihak mereka ingin menaikkan harga demi mengurangi beban biaya produksi yang tidak diimbangi dengan harga jual akibat harga minyak tinggi yang mempengaruhi harga gas.

Di lain pihak, Kementerian BUMN yang membawahi Pertamina, belum memberi sinyal kepada perusahan migas tersebut demi merubah harga.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya