SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Tenaga kerja informal mendominasi perekonomian di DIY hingga 57,4% dari total tenaga kerja yang ada. Sayang, sektor ini dipandang belum mendapat perhatian penuh dari pemerintah ketimbang sektor formal dengan investasi besar.

Data Bank Indonesia (BI) triwulan pertama tahun ini menunjukan, jumlah tenaga kerja formal naik dibanding triwulan keempat 2011 yang hanya 55,6% serta meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar 56,4%. Sebagian besar kelompok pekerja informal ini adalah warga yang berusaha sendiri, buruh tidak tetap serta pekerja bebas di pertanian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Adapun pekerja formal tercatat hanya 42,6% atau menurun dibanding Agustus 2011 yang mencapai 44,4%.

Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Awan Santosa, Selasa (29/5) menyatakan, meski mendominasi tenga kerja yang ada, sektor informal belum mendapat perhatian penuh dari pemerintah.

Menurut dia, pemerintah memang kerap menggelontorkan berbagai program pemberdayaan untuk UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi informal namun hanya bersifat individual. Pemerintah belum mampu merangkul sektor UMKM ini supaya berjejaring dan punya kekuatan kolektif dalam sebuah wadah bernama koperasi.

“Selama ini kan treatment-nya bersifat individu, misal dibantu modal, peralatan lalu disuruh bersaing. Yang dibutuhkan adalah treatment secara kolektif,” ujarnya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya