SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil tes virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA -- Pemerintah beralasan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia meningkat tajam dalam dua hari terakhir karena adanya tes spesimen secara masif. Jumlah kasus baru di Indonesia memang melonjak tajam dan bahkan lebih dari 600 kasus pada Rabu (13/5/2020) lalu.

Tapi benarkah klaim pemerintah itu?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan salah satu faktor kenaikan ini terjadi karena proses pemeriksaan Covid-19 di beberapa sudah bisa dipercepat. Hal ini berbeda karena sebelumnya ada gap atau jarak pemeriksaan yang cukup jauh antara satu daerah ke lokasi pemeriksaan. Hal itu menyebabkan proses pemeriksaan sebelumnya membutuhkan waktu yang cukup lama.

Rasio Tes Covid-19 Indonesia di Bawah Zimbabwe, Ini yang Dilakukan Jokowi

Ekspedisi Mudik 2024

“Seperti data kemarin di Sulawesi Tenggara bertambah 91 orang pasien positif karena spesimen yang semula akan dikirim ke Makassar. Kini bisa diperiksa di tempat itu,” kata Yuri, Kamis (14/5/2020).

Kian banyaknya tes di Indonesia pun diklaim menjadi faktor penyebab lonjakan jumlah kasus baru Covid-19 tiap hari. Lonjakan memang terjadi selama beberapa hari terakhir. Pada Rabu (13/5/2020) pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai angka tertinggi yaitu 689 pasien. Sedangkan hari ini, Kamis, menyentuh angka 568 pasien.

Langgar Aturan! Batik Air Akui Angkut Penumpang Lebih dari 50% Kapasitas Pesawat

Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah kasus baru positif Covid-19 harian pada pekan sebelumnya. Pekan lalu, rata-rata jumlah pasien terkonfirmasi positif berkisar 300 - 400 orang per hari.

Klaim Tes Masif

Sebelumnya, saat rapat virtual BNPB bersama Komisi VIII DPR, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebut mulai melakukan pemeriksaan hingga 40.000 tes per hari di Indonesia.

Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Abaikan Putusan MA, DPR Kecam Perpres Jokowi

Plt. Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi mengatakan potensi kenaikan kasus itu. Menurutnya, peningkatan jumlah tes PCR berpotensi menaikkan jumlah kasus positif secara signifikan.

"Jangan kaget minggu depan hasil positif akan cenderung naik dan secara teknis harus begitu sehingga bisa mempercepat penanganan Covid-19. Harapan kita bisa sampai 40.000 tes supaya bisa mewakili daerah merah," ujarnya, Selasa (12/5/2020).

Tolak Usulan Ganjar, Dokter PNS Emoh Gaji Dipotong 50%

Sementara itu, pemerintah telah menyalurkan alat tes cepat molekuler atau TCM ke 64 rumah sakit umum daerah di 30 provinsi. Penyaluran khusus diberikan kepada daerah di Indonesia yang tidak dapat menjangkau fasilitas tes RT PCR Covid-19.

40.000 Tes/Hari?

Meski demikian, klaim pemerintah itu tidak sejalan dengan data perkembangan jumlah tes spesimen yang dilakukan di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis di laman Worldometers, hingga Kamis ini Indonesia baru melakukan 169.195 tes Covid-19.

Terbukti! Paru-Paru Perokok Lebih Mudah Terkena Covid-19 Parah

Sedangkan data serupa yang dirilis pada Senin (11/5/2020) lalu, jumlah tes di Indonesia tercatat sebanyak 161.351 tes. Artinya, dalam tiga hari terakhir jumlah tes Covid-19 di Indonesia hanya bertambah 7.844.

Angka ini jauh lebih rendah daripada klaim pemerintah yang menyebut adanya 40.000 tes per hari.

Pasien Superspreader Corona di Masjid, PDP Covid-19 Joyotakan Solo Melonjak

Hari ini, pemerintah mencatat adanya penambahan kasus baru pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, sebanyak 568 orang, sehingga total pasien terkonfirmasi Covid-19 menjadi 16.006 kasus.

Selain itu, terdapat penambahan kasus meninggal sebanyak 15 orang. Dengan demikian, hingga saat ini sudah ada 1.043 orang yang meninggal akibat pandemi ini. Di sisi lain, ada sebanyak 231 pasien yang dinyatakan sembuh. Dengan begitu, total ada 3.518 pasien yang telah sembuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya