SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Pada tahun 2009 ini pemerintah memproyeksikan mendapatkan penghematan biaya utang senilai Rp 14 triliun. Penghematan biaya utang ini setidaknya disebabkan oleh 2 faktor.

Demikian disampaikan oleh Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto, Rabu (2/12). “Tahun 2009, Pemerintah diproyeksikan dapat menghemat biaya utang sebesar Rp 14,1 triliun dari pagu APBN-P 2009 sebesar Rp 109 triliun,” ujarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua faktor yang mempengaruhi penghematan biaya utang ini adalah, pertama dari kinerja pengelolaan utang yang tepat sebesar Rp 7,84 triliun khususnya melalui penerapan ‘front loading strategy’ dengan mengakumulasi sebanyak mungkin hasil penerbitan pada semester I-2009.

“Tahun ini 69% target penerbitan bruto SBN (Surat Berharga Negara) dicapai pada semester I-2009 dari tota target 2009 sebesar Rp 144,5 triliun,” jelasnya.

Faktor kedua , dari faktor pasar sebesar Rp 6,25 triliun, yaitu penurunan suku bunga pasar dan penguatan nilai tukar rupiah.

“Tapi front loading strategy juga mempengaruhi turunnya yield karena pelaku pasar domestik menjadi lebih confident bahwa pemerintah tidak menambah suplai SBN rupiah dalam jumlah besar karena Pemerintah sudah terbitkan global bond /GMTN, global Sukuk, dan Samurai pada semester I-2009,” tuturnya.

Rahmat mengatakan strategi yang dilakukan pemerintah tersebut juga menghasilkan pasokan dana valas untuk menambah cadangan devisa yang membuat rupiah stabil dan cenderung menguat.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya