Jakarta (Solopos.com)--Selama triwulan I-2011 pemerintah mengeruk pendapatan US$ 8,198 miliar dari sektor minyak dan gas (Migas). Meski produksi minyak masih loyo, penerimaan ini dikatakan sudah di atas target.
Kepala BP Migas R. Priyono menegaskan realisasi pendapatan teresebut 23% di atas target yang ditetapkan dalam APBN 2011 yang senilaiUS$ 6,65 miliar.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Realisasi penerimaan migas triwulan pertama tahun ini 23% di atas target APBN,” ujar Priyono seperti dikutip dari situs Kementerian ESDM, Rabu (18/5/2011).
Sampai triwulan I-2011, produksi migas Indonesia belum mencapai sasaran yang diharapkan dalam APBN 2011. Namun tingginya harga minyak dunia membuat penerimaan migas tersebut melampaui target.
Dalam triwulan pertama 2011 realisasi lifting (produksi) minyak Indonesia adalah 90% (target 87,3 juta barel, sementara realisasi sebesar 78,5 juta barel) dan lifting gas adalah 94% (target 699,2 triliun BTU; realisasi 660 triliun BTU).
Untuk meningkatkan produksi migas, Priyono mengatakan BP Migas berusaha mendorong upaya optimasi produksi pada lapangan eksisting, serta pengembangan lapangan baru termasuk percepatan produksi sumur temuan eksplorasi (put on production/POP).
(detik.com/tiw)